Bukan Sekadar “Hanya”
Saat sedang menunggu diwawancara untuk melamar pekerjaan, seorang lelaki memungut kertas-kertas berceceran di lantai lalu memasukkannya ke dalam tong sampah; sementara calon-calon yang lain hanya membiarkannya. Hal itu sengaja diperhatikan oleh si pewawancara. Dan ternyata, karena itulah lamarannya diterima. Memang kelihatannya di satu sisi hanya sebuah tindakan sederhana dan di sisi lain hanya sekadar membiarkannya, tetapi dampaknya amat besar. Tak bisa lagi disebut "hanya".
Apa yang kita sangka "hanya" ternyata tak boleh disepelekan. Kelihatannya hal remeh atau sederhana. Perkara kecil saja. Namun, belum tentu dampaknya tidak besar. Kemarahan kecil bisa menyulut keributan besar. Keteledoran kecil dapat berakibat kecelakaan fatal. Kemalasan yang serba meremehkan berpotensi menciptakan kegagalan serius. Sebaliknya, sedikit menahan diri bisa mencegah huru-hara. Datang sedikit lebih awal dapat menciptakan ketenangan yang positif. Kerja sedikit lebih keras memberi nilai lebih yang signifikan. Sungguh, semua itu bukan "hanya"!
* * *
Oleh: Pipi Agus Dhali – www.renunganharian.net
Sumber: e-RH, 29 Desember 2010 (dipersingkat)
Judul asli: Hanya
==========