tag:blogger.com,1999:blog-69502397226775435922024-03-14T02:15:48.068+07:00Paulus Herlambang's WisdomBLOG INI pada awalnya berisi <b>Kutipan / Kata Mutiara / Kata-kata Bijak</b> (<i>quotations</i>), <b>Ringkasan</b> (<i>summaries</i>), dan <b>Pemahaman</b> (<i>insights</i>). Dalam perkembangan selanjutnya diisi dengan <b>artikel-artikel singkat</b>. Silakan klik <a href="http://paulusherlambang.blogspot.com">di sini...</a> untuk kembali ke BLOG UTAMA.Paulus Herlambanghttp://www.blogger.com/profile/10532221403391756597noreply@blogger.comBlogger361125tag:blogger.com,1999:blog-6950239722677543592.post-44428638687811928622013-05-17T11:13:00.000+07:002013-05-17T11:13:42.260+07:00Menjaga ObjektivitasKetika menjalani perkuliahan di jurusan komunikasi, ada sebuah kata yang selalu diulang oleh dosen saya di kelas: objektivitas. Objektivitas adalah salah satu prinsip terpenting untuk para calon awak media.<br />
<br />
Ketika berbincang dengan rekan dari jurusan sains, ternyata prinsip yang sama juga bergema di kelasnya. Menurut sang profesor di sana, objektivitas adalah kunci sukses seorang peneliti.<br />
<br />
Tampaknya, prinsip objektivitas ini telah menjadi "kaidah kencana" di bidang apa pun.<br />
<br />
Sikap objektif dapat membawa perubahan yang nyata dalam kehidupan ini. Seseorang yang bersikap objektif akan berusaha menempatkan diri dalam posisi yang netral tak berpihak.<br />
<br />
Dari situ, seseorang dapat memberikan sumbangsih dan solusi positif bagi pergumulan orang-orang di sekitarnya. Tuhan pun disenangkan melaluinya.<br />
<br />
<b><i>Ketika Anda memutuskan untuk bersikap objektif, Anda memutuskan untuk berjalan dalam kebenaran.</i></b><br />
<br />
* * *<br />
<br />
Penulis: OLV | e-RH, 13/10/2011<br />
<br />
(dipersingkat)<br />
<br />
==========Paulus Herlambanghttp://www.blogger.com/profile/10532221403391756597noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6950239722677543592.post-20286193772170001242013-04-24T08:15:00.000+07:002013-04-24T08:15:20.147+07:00Nilai Kekal HartaLam Kin Bong adalah pengusaha restoran ternama dari Hongkong. Dalam pelelangan kapal induk bernama HMS Invincible dari Inggris, Mr. Lam menawarnya seharga Rp 71,72 miliar.<br />
<br />
Kapal ini berperan penting dalam perang Inggris - Argentina, ketika memperebutkan Falkland pada 1982. Bila menang, Mr. Lam akan mengubah kapal itu menjadi sekolah internasional, guna membina hubungan komunikasi dan budaya antara Inggris - China.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-SThKWW97qZtcc7pzgEZ2WnxprFTR374H5VgE21s7G7o74bmrGo1_uicQ-fVaLn5Vu09Lg1ZcOrr-BXW1uodhWijhyphenhyphennRz093an6otWL3nzH9Jw6Qs7Gm636-zlI5ltCUsIJRNvkvtTCRq/s1600/Lam+Kin+Bong.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="248" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-SThKWW97qZtcc7pzgEZ2WnxprFTR374H5VgE21s7G7o74bmrGo1_uicQ-fVaLn5Vu09Lg1ZcOrr-BXW1uodhWijhyphenhyphennRz093an6otWL3nzH9Jw6Qs7Gm636-zlI5ltCUsIJRNvkvtTCRq/s400/Lam+Kin+Bong.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small; text-align: start;">Lam Kin Bong</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Alangkah indah bila orang-orang kaya di dunia menginvestasikan uang untuk tujuan kemanusiaan, perdamaian, dan kemajuan peradaban. Bukan untuk memicu perang atau mengeksploitasi alam.<br />
<br />
Harta yang ada pada kita, sesungguhnya bukan milik kita. Kita dipercaya oleh Tuhan untuk mengelolanya. Suatu saat, semua akan kita tinggalkan. Jadi, gunakan kesempatan untuk mengelolanya dengan cerdik, untuk tujuan yang kekal.<br />
<br />
Harta duniawi memang sangat kecil nilainya dibanding harta surgawi. Namun jangan menyepelekannya. Cara kita mengelola yang "kecil" ini mencerminkan apakah kita orang beriman yang setia kepada Tuhan atau penyembah Mamon.<br />
<br />
Apakah kita memakai harta dan kemampuan untuk melayani Tuhan, atau kita diperhamba oleh harta untuk memuaskan nafsu daging? —SST<br />
<br />
<b><i>Tuhan memercayakan harta bukan agar kita memuliakan diri, namun agar kita memuliakan Dia setinggi-tingginya.</i></b><br />
<br />
* * *<br />
<br />
Sumber: e-RH, 24/8/2011<br />
<br />
(diedit seperlunya)<br />
<br />
==========Paulus Herlambanghttp://www.blogger.com/profile/10532221403391756597noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6950239722677543592.post-46862543012803220422013-04-15T08:45:00.001+07:002013-04-15T09:29:43.510+07:00Janji TuhanSuatu hari saya membeli sebuah gambar puzzle untuk anak saya. Kemudian saya mengajarkan kepadanya bagaimana memasangkan dan mencocokkan setiap keping dan potongan gambar.<br />
<br />
Awalnya, ia melakukannya dengan sabar. Ia mencoba dan mencoba lagi. Namun, lama-kelamaan ia jenuh.<br />
<br />
Anak saya kemudian membiarkan saya yang menyelesaikan gambar puzzle tersebut. Rupanya ia sudah jenuh mengerjakannya, dan sudah tidak sabar ingin melihat hasil akhirnya saja.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKWC4l_CwjKiQh4SJLRbuAM7WF7DHL-rnpFrtY8cGacYzf2aOULaZgJP0HhfGnmU0s_U2ncUBQy-vgQGPY0ZzCtlcaNZOMNP0gD_-_T1IX7RsTj2bf3CyR5xL-KGHuuXK24IODeOn5J4HV/s1600/puzzle.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKWC4l_CwjKiQh4SJLRbuAM7WF7DHL-rnpFrtY8cGacYzf2aOULaZgJP0HhfGnmU0s_U2ncUBQy-vgQGPY0ZzCtlcaNZOMNP0gD_-_T1IX7RsTj2bf3CyR5xL-KGHuuXK24IODeOn5J4HV/s400/puzzle.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Seperti gambar puzzle, pemenuhan janji Tuhan dalam hidup kita terkadang datang secara bertahap, tak sekaligus. Ketika kita sudah mendapatkan satu bagian dari janji Tuhan, kita harus kembali percaya bahwa Dia akan memenuhi bagian janji yang berikutnya.<br />
<br />
Demikian seterusnya sehingga kita, waktu demi waktu, tetap berada dalam pengharapan kepada-Nya. Karena itu, tetaplah bersabar pada pemenuhan janji-janji Tuhan bagi kita. Jangan buru-buru menanti hasil akhir saja.<br />
<br />
Kita pun harus menyediakan diri untuk bekerja keras, juga tekun dalam perjuangan dengan tetap mengandalkan Tuhan. Maka, Dia akan memberikan kepada kita kemenangan demi kemenangan, sesuai janji-Nya. —FZ<br />
<br />
<b><i>Apabila sebagian janji Tuhan telah digenapi, Dia pasti meneruskan bagian janji berikutnya untuk digenapi.</i></b><br />
<br />
* * *<br />
<br />
Sumber: e-RH, 27/7/2011<br />
<br />
(dipersingkat)<br />
<br />
==========Paulus Herlambanghttp://www.blogger.com/profile/10532221403391756597noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6950239722677543592.post-5645818021756807952013-03-28T08:39:00.000+07:002013-03-28T08:39:44.744+07:00Akar PahitSalah satu tugas saya di rumah setiap dua minggu sekali adalah memotong rumput dan semak di halaman rumah.<br />
<br />
Ketika melakukannya saya harus sangat berhati-hati, sebab ada sejenis semak liar di situ, yang akar dan batangnya berduri. Apabila sampai tergores sedikit saja, racunnya bisa membuat seluruh tubuh bebercak merah, terasa gatal dan panas.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGCOmVB6MJRUEjLj8vDSgFxrlh2wKSaa8q6fH_k7GGjlyD68kcSD9-jIdnwASDoEqtwx-zzl_wIAmwL_sB04oRkYF8GWjpYN77SxMyogREdBEyk1PPM5CrQgqYKBvZVOfXqycETmoJqorT/s1600/semak+liar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGCOmVB6MJRUEjLj8vDSgFxrlh2wKSaa8q6fH_k7GGjlyD68kcSD9-jIdnwASDoEqtwx-zzl_wIAmwL_sB04oRkYF8GWjpYN77SxMyogREdBEyk1PPM5CrQgqYKBvZVOfXqycETmoJqorT/s320/semak+liar.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Akar pahit yang menyerang hati manusia juga bagai duri. Sedikit saja menggores hati kita, racunnya akan menyebar ke seluruh hidup kita. Itu sebabnya banyak sekali ayat dalam Kitab Suci yang mengingatkan agar manusia menjaga hati. Sebab, seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati mencerminkan manusia itu.<br />
<br />
Jagalah hati kita agar tidak ditumbuhi akar pahit. Orang yang hatinya dipenuhi akar pahit hanya akan menularkannya kepada orang lain; dan membuat hidup serbapahit, murung, penuh ketidakpuasan, pertengkaran, selalu mencari kesalahan orang sebagai bahan kritik yang menyakitkan.<br />
<br />
Akan tetapi, orang yang hatinya dipenuhi cinta kasih Tuhan akan selalu menularkan perdamaian, persahabatan, dan nasihat yang membangun serta membesarkan hati. —SST<br />
<br />
<b><i>Hati pahit hanya membuat hidup suram. Hati yang dekat Tuhan menggelorakan hidup yang muram.</i></b><br />
<br />
* * *<br />
<br />
Sumber: e-RH, 30/6/2011 (dipersingkat)<br />
<br />
==========Paulus Herlambanghttp://www.blogger.com/profile/10532221403391756597noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6950239722677543592.post-80297737146597753032013-03-24T12:58:00.003+07:002013-03-24T14:34:23.059+07:00Berani Berkata TidakSugeng sedang merintis karier sebagai penerjemah. Ia menerima tawaran untuk menerjemahkan buku spiritualisme populer dari sebuah penerbit besar.<br />
<br />
Ketika menerjemahkan sampelnya, ia sudah merasa kurang nyaman. Namun, ia merasa tawaran itu bisa menjadi batu loncatan bagi kariernya. Jadi, ia menerimanya.<br />
<br />
Tetapi, selama menerjemahkan ia merasa tersiksa. Dari segi bahasa, buku itu relatif mudah dialihbahasakan. Masalahnya, dari segi isi, buku itu memaparkan pandangan berdasarkan berbagai filsafat dan kepercayaan yang tidak selalu selaras dengan Kitab Suci.<br />
<br />
Setelah menyelesaikannya, ia memetik pelajaran berharga: seharusnya ia berani untuk berkata tidak. Bukan hanya tawaran yang meresahkan, tawaran yang baik pun tidak selalu harus kita iya-kan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhx4RDhOSjuw3H4j1ja2rjzgqEKKx_Hcy0r_1hMhlHe8_TFjLSd64x83E4iUv5OpUBxfWKL8qSB2USrabiaEPWsjY-z6bGZeYnXerGikAWeAQctoDbgiSuKhRqAyvGBCNbu2OShhP9Yb3Dp/s1600/tidak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="234" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhx4RDhOSjuw3H4j1ja2rjzgqEKKx_Hcy0r_1hMhlHe8_TFjLSd64x83E4iUv5OpUBxfWKL8qSB2USrabiaEPWsjY-z6bGZeYnXerGikAWeAQctoDbgiSuKhRqAyvGBCNbu2OShhP9Yb3Dp/s320/tidak.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Tubuh kita hanya satu. Waktu kita terbatas. Tidak mungkin kita meluluskan setiap permintaan. Berarti, kita perlu menimbang dan memilih secara bijaksana.<br />
<br />
Menolak tawaran negatif sudah pasti. Namun, tak jarang kita juga mesti menyisihkan yang baik, agar dapat mengejar yang terbaik. —ARS<br />
<br />
<b><i>Berkata 'tidak' kadang kala terasa berat, namun selalu berkata 'ya' bisa mendatangkan jerat.</i></b><br />
<br />
* * *<br />
<br />
Sumber: e-RH, 22/6/2011 (dipersingkat)<br />
<br />
==========Paulus Herlambanghttp://www.blogger.com/profile/10532221403391756597noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6950239722677543592.post-1326365714618690882013-03-17T08:36:00.000+07:002013-03-17T08:36:42.346+07:00Tak Akan BerkekuranganSekitar tahun 1964, perekonomian Indonesia mengalami keterpurukan. Meski demikian, sepasang suami istri masih bersedia mengulurkan tangan untuk menolong orang yang lebih tak berpunya.<br />
<br />
Di rumah kontrakan mereka yang sangat sederhana, mereka masih menampung sebuah keluarga untuk sama-sama tinggal di situ. Sampai-sampai mereka sendiri harus tidur berdesakan dengan sepuluh anak mereka dalam sebuah kamar.<br />
<br />
Namun, Tuhan memelihara mereka. Dan kini, setelah berpuluh tahun kemudian, anak-anak mereka memiliki kehidupan ekonomi yang jauh lebih baik.<br />
<br />
Terkadang kita berpikir bahwa kita mesti menjadi kaya lebih dahulu untuk dapat menolong orang lain. Namun, banyak orang yang sulit merasa dirinya cukup sehingga ia dapat menolong orang lain, sebab pada dasarnya manusia selalu merasa tidak puas dan kekurangan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWOy7Ire9MUCA2Ne0OsjuQNq1JssO0vGCmcaBslP7UKI8i8XETnNQtcJpt6kWMaUajZQ4awgdyUUP804DgkTp6HWRx-5_ejMEX_XbdHL660a2Uvoas7Cw3Il5bxde1Y89A3UGNZNGZ47S7/s1600/berbagi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="222" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWOy7Ire9MUCA2Ne0OsjuQNq1JssO0vGCmcaBslP7UKI8i8XETnNQtcJpt6kWMaUajZQ4awgdyUUP804DgkTp6HWRx-5_ejMEX_XbdHL660a2Uvoas7Cw3Il5bxde1Y89A3UGNZNGZ47S7/s320/berbagi.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Sebaliknya, hati yang mau memberi dan menolong orang lain sesungguhnya tidak pernah bergantung pada berapa banyak yang dimiliki. Sebab tindakan ini lahir dari hati yang mau taat dan mengasihi Tuhan.<br />
<br />
Jangan khawatir, Tuhan akan memelihara orang-orang yang mengasihi Tuhan sedemikian dalam, sehingga kita tak akan berkekurangan. —VT<br />
<br />
<b><i>Memberi bukan hanya karena kita sudah berlebih, namun karena kasih Tuhan selalu harus dibagi.</i></b><br />
<br />
* * *<br />
<br />
Sumber: e-RH, 10/6/2011 (dipersingkat)<br />
<br />
==========Paulus Herlambanghttp://www.blogger.com/profile/10532221403391756597noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6950239722677543592.post-61879785561266904832013-03-11T07:36:00.000+07:002013-03-11T07:36:35.139+07:00Menolak Hadiah MobilPasangan Jokowi-Ahok sukses memenangi pemilihan gubernur DKI Jakarta 2012. Untuk merayakannya, tim relawan memberikan kejutan kepada Jokowi. Mereka mengumpulkan sumbangan untuk membelikan mobil baginya.<br />
<br />
Akan tetapi, Jokowi memutuskan untuk menolak pemberian tersebut. Menurut saya, ada pertimbangan mendasar yang melandasi penolakannya tersebut.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7q2eEKgniSFmMuEEiqxITuM0WvddCttSRqjYF6SFEFTZnLFpvgX-xd-zwIAg_vqeHSCwU6lnSZ5UG40pTsgRpLI50AkC6qWt-7VJeLnmihdaTQyAhNvK1UKD5SB4Rl38CpLkTzXHi-Yrp/s1600/hadiah+mobil-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="182" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7q2eEKgniSFmMuEEiqxITuM0WvddCttSRqjYF6SFEFTZnLFpvgX-xd-zwIAg_vqeHSCwU6lnSZ5UG40pTsgRpLI50AkC6qWt-7VJeLnmihdaTQyAhNvK1UKD5SB4Rl38CpLkTzXHi-Yrp/s320/hadiah+mobil-2.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Saat kita sukses atau menempati kedudukan tinggi, barangkali ada orang yang menunjukkan perhatian khusus dengan menawarkan hal-hal yang sangat berharga.<br />
<br />
Sebelum menerimanya, pertimbangkanlah dengan sungguh-sungguh, apakah itu tidak berlawanan dengan prinsip yang kita pegang.<br />
<br />
Apakah kita dapat menerimanya dengan hati nurani yang murni? Apakah kita tidak sedang menyalahgunakan kedudukan demi kepentingan pribadi?<br />
<br />
<b><i>Kesuksesan dan kedudukan bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk melayani sesama secara lebih efektif.</i></b><br />
<br />
* * *<br />
<br />
Penulis: Stephanus Junianto | e-RH, 11/3/2013<br />
<br />
(dipersingkat)<br />
<br />
==========Paulus Herlambanghttp://www.blogger.com/profile/10532221403391756597noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6950239722677543592.post-24676882951382189562013-03-02T08:12:00.002+07:002013-03-02T08:12:54.065+07:00MenangisDalam banyak kebudayaan, menangis adalah tanda kelemahan. Karena itu, orang cenderung diajar untuk menahan diri dari menangis. Pemahaman ini biasanya berlaku terutama bagi kaum laki-laki.<br />
<br />
Di dalam masyarakat, sejak kecil anak laki-laki sudah diajar untuk tidak menangis dengan alasan "laki-laki tidak seharusnya menangis".<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-rEeZbIVHRRBMuI-lVy77yDul9HHQxx7icjx1ufL_BlUx2VeiYuH8qSVVVo4hxJs9dqsGgY8I34-JYfcrVs9Rn0QXRx6GszHcQkjuLwA04Kirk11_e5aVPh736M_yk4JLHmtae7WhKnY_/s1600/Ronaldo+dan+Mourinho+menangis.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="229" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-rEeZbIVHRRBMuI-lVy77yDul9HHQxx7icjx1ufL_BlUx2VeiYuH8qSVVVo4hxJs9dqsGgY8I34-JYfcrVs9Rn0QXRx6GszHcQkjuLwA04Kirk11_e5aVPh736M_yk4JLHmtae7WhKnY_/s320/Ronaldo+dan+Mourinho+menangis.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small; text-align: start;">Ronaldo dan Mourinho menangis</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Menangis adalah suatu mekanisme alami yang Tuhan ciptakan untuk menjadi penyaluran perasaan kita, terutama ketika perasaan itu meluap tak terkendali.<br />
<br />
Perasaan ini bisa berupa kesedihan, kesakitan, kemarahan, bisa juga kegembiraan. Ketika seseorang tidak mampu menyalurkan perasaan yang meluap ini, tidak jarang hal itu menjadi sumber masalah dalam hidupnya.<br />
<br />
Ketika kita menangis, perasaan tersebut akan tersalurkan sehingga kita merasa lega dan dapat mengendalikan diri lagi. Karena itu, kalau memang Anda merasa perlu menangis untuk menyalurkan perasaan Anda, menangislah. —Alison Subiantoro<br />
<br />
<b><i>Menangis bukanlah tanda kelemahan, malah dapat menjadi sumber kelegaan.</i></b><br />
<br />
* * *<br />
<br />
Sumber: e-RH, 2/3/2013 (dipersingkat)<br />
<br />
==========Paulus Herlambanghttp://www.blogger.com/profile/10532221403391756597noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6950239722677543592.post-3733489987473865032013-03-01T08:38:00.000+07:002013-03-01T08:38:43.235+07:00Pujian yang TulusKebanyakan orang lebih mudah melontarkan kritikan daripada pujian. Ketika seseorang melakukan kesalahan, ia akan dicela habis-habisan. Tetapi, ketika ia berprestasi atau menjalankan tugas dengan baik, tidak banyak pujian yang ia peroleh.<br />
<br />
Padahal, pujian yang tulus dan tepat sasaran sangat efektif untuk memacu orang agar berusaha dengan lebih bersemangat. Selain itu, pujian menjadikan seseorang merasa dirinya dihargai.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCDQxWKCt2P_v3UHAMO7eTiZMEC6OJ1WRTQTF4qZXzAWdn55SEdYORKQsIWXEQ2Ve6sCE9qvyktVfbNZjKZAdyuut0Fn9O3qHUKdPSRZ5y0NVjg2tUCwEWrTNOX1wzqFjpNhNfcXt3Wl4o/s1600/pujian.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCDQxWKCt2P_v3UHAMO7eTiZMEC6OJ1WRTQTF4qZXzAWdn55SEdYORKQsIWXEQ2Ve6sCE9qvyktVfbNZjKZAdyuut0Fn9O3qHUKdPSRZ5y0NVjg2tUCwEWrTNOX1wzqFjpNhNfcXt3Wl4o/s320/pujian.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Memang, jika kita belum terbiasa, pada awalnya lidah ini terasa berat untuk mengucapkan pujian. Tetapi, kalau kita tekun mencoba, lama-kelamaan pasti mudah melakukannya.<br />
<br />
Hal yang patut dipuji pun tidak selalu harus perkara yang besar. Seorang suami atau ayah yang tekun bekerja, kita puji. Seorang istri atau ibu yang menyajikan masakan yang enak, kita puji.<br />
<br />
Seorang anak yang rajin belajar, kita puji. Seorang hamba Tuhan yang berkotbah dengan baik, kita puji. Seorang bawahan yang rajin dan setia, kita puji.<br />
<br />
Jangan segan memuji.<br />
<br />
<b><i>Ketika kita melontarkan pujian yang tulus, kita memberikan pupuk untuk menumbuhkan kebaikan.</i></b><br />
<br />
* * *<br />
<br />
Penulis: Alison Subiantoro<br />
<br />
Sumber: e-RH, 1/3/2013 (dipersingkat)<br />
<br />
==========Paulus Herlambanghttp://www.blogger.com/profile/10532221403391756597noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6950239722677543592.post-48667561469155872292013-02-27T08:00:00.000+07:002013-02-27T08:00:18.472+07:00Sukar Berbuat Baik?Suatu saat acara donor darah di kampus saya diikuti oleh lebih banyak peserta. Waktu menunggu giliran bagi pendonor menjadi lebih lama dari biasanya. Dalam kejemuan menunggu, seorang pendonor bergumam, "Mau berbuat baik saja kok susah sekali ya?"<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifMna61f72FhkIahz5acIWqYiKvXLFZpP2gkT0dFlyOCd92jJlZEIGoGr-OUpHqERjssdi2IFRH9mebiuYOSkj3sxFJX1Ih4S3DUKrZUW659dWVVNvbbTbslvwAPHsQ7FENmXXt3tBgIMR/s1600/donor+darah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="307" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifMna61f72FhkIahz5acIWqYiKvXLFZpP2gkT0dFlyOCd92jJlZEIGoGr-OUpHqERjssdi2IFRH9mebiuYOSkj3sxFJX1Ih4S3DUKrZUW659dWVVNvbbTbslvwAPHsQ7FENmXXt3tBgIMR/s320/donor+darah.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Memang sering kali berbuat baik itu tidak mudah. Dalam usaha kita berbuat baik bagi orang lain, kadang banyak kesulitan dan rintangan yang menghadang.<br />
<br />
Orang yang menolong korban kecelakaan lalu lintas malah dibebani dan ditanyai bermacam hal oleh pihak yang berwenang. Orang yang ingin menolong korban bencana terhalang oleh jalur transportasi yang terputus. Organisasi yang ingin melakukan bakti sosial dicurigai memiliki motivasi tersembunyi. Dan sebagainya.<br />
<br />
Akan tetapi, jangan sampai halangan tersebut membuat kita berhenti berbuat baik. Biarlah rintangan yang muncul itu menjadi ujian bagi ketulusan kita. Dan, jika kita sungguh-sungguh tulus, kita akan dimampukan untuk melewati berbagai hambatan tersebut. —Alison Subiantoro<br />
<br />
<b><i>Berbuat baik memang tidak selalu mudah, namun tetaplah berbuat baik.</i></b><br />
<br />
* * *<br />
<br />
Sumber: e-RH, 27/2/2013 (dipersingkat)<br />
<br />
Judul asli: Susah Berbuat Baik?<br />
<br />
==========Paulus Herlambanghttp://www.blogger.com/profile/10532221403391756597noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6950239722677543592.post-66706663260725736862013-02-20T08:40:00.000+07:002013-02-20T08:40:40.772+07:00Josef FritzlJosef Fritzl, seorang pria Austria berumur 73 tahun, tiba-tiba membuat heboh warga sedunia pada April 2008. Mengapa? Sebab pada saat itu baru diketahui bahwa selama hampir 24 tahun, ia telah menyekap dan menganiaya anaknya sendiri, Elisabeth Fritzl, di ruang bawah tanah rumahnya.<br />
<br />
Sebuah kekejaman yang tak terbayangkan dan membuat semua orang bergidik. Seorang ayah yang semestinya menjadi pelindung anaknya, justru menjadi pemangsa yang buas. Mengerikan!<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhC2z8_1WEG7b13Bp5lUfNupH8FCAPxRdzXNXYDgJ6WyYeAuFg34yzHJ-EIcJO4m_GIUZf3C10dx6MbFtI0DGuWLkT1aNpKNg7rlnj5U_9vUFXyWRJP25vXVk_kP_2IuHoJow6MIhj5-ohf/s1600/Josef+Fritzl+dan+putrinya.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="203" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhC2z8_1WEG7b13Bp5lUfNupH8FCAPxRdzXNXYDgJ6WyYeAuFg34yzHJ-EIcJO4m_GIUZf3C10dx6MbFtI0DGuWLkT1aNpKNg7rlnj5U_9vUFXyWRJP25vXVk_kP_2IuHoJow6MIhj5-ohf/s320/Josef+Fritzl+dan+putrinya.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small; text-align: start;">Josef Fritzl dan putrinya</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Dalam kapasitas kita masing-masing, selalu ada orang-orang yang Tuhan tempatkan untuk kita pimpin. Mungkin di masyarakat, di tempat kerja, di tempat ibadah, di organisasi, di rumah, dan sebagainya.<br />
<br />
Kewajiban kita adalah menjaga mereka dengan penuh tanggung jawab dan kepedulian. Juga, menjaga diri supaya tidak terjebak memanfaatkan mereka untuk kepentingan pribadi. Sebaliknya, kalau perlu mengorbankan diri untuk mereka.<br />
<br />
Di sisi lain, kalau kita menjadi orang yang dipimpin, adalah tugas kita untuk menjaga agar pemimpin kita tidak menjadi salah arah. Dengan tidak memberi mereka kuasa yang tak terbatas, dan memakai jalur-jalur pengawasan untuk ikut aktif menjaga mereka. —ALS<br />
<br />
<b><i>Tugas kepemimpinan bukan mencari untung pribadi, tetapi untuk mengayomi dan melayani.</i></b><br />
<br />
* * *<br />
<br />
Sumber: e-RH, 6/5/2011 (dipersingkat)<br />
<br />
==========Paulus Herlambanghttp://www.blogger.com/profile/10532221403391756597noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6950239722677543592.post-69506923610853871042013-02-18T08:34:00.000+07:002013-02-18T08:34:30.758+07:00Memulai Dan MeneruskanDalam pertemuan dengan anak remaja, saya meminta setiap anak menuliskan hal yang membuat mereka bersyukur. Inilah jawaban mereka: sehat, punya orangtua, mendapat rezeki, punya pacar, menang lomba, bisa sekolah, bisa bermusik, dan sebagainya.<br />
<br />
Lalu saya bertanya apakah mereka masih dapat bersyukur bila satu per satu hal tadi tidak dimiliki. Kami pun sama-sama menyadari bahwa lebih mudah bersyukur untuk sesuatu yang dimiliki, dibanding sesuatu yang tidak dimiliki. Bahkan, seorang anak secara jujur berkata bahwa kadang untuk hal-hal yang dimiliki pun, ia lupa bersyukur.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOu19rZfioY4PbxV4MP4Y4oA4gDy0UigWHg_n1KgT-zHDPhgh7L35NMW6pZnhVYzynwafoI0KaSX5k5e4NcABbK4gU349MQUM4SJINo79qhwZB29WXBCFh-LxZ-uekSCvWjeQDqGcX2-_o/s1600/remaja.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOu19rZfioY4PbxV4MP4Y4oA4gDy0UigWHg_n1KgT-zHDPhgh7L35NMW6pZnhVYzynwafoI0KaSX5k5e4NcABbK4gU349MQUM4SJINo79qhwZB29WXBCFh-LxZ-uekSCvWjeQDqGcX2-_o/s320/remaja.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Para remaja yang bersama saya juga menyadari bahwa situasi keluarga, situasi lingkungan, situasi sekolah, situasi persekutuan mereka, tidak selalu seperti yang mereka harapkan.<br />
<br />
Namun, jika di tempat-tempat itu Tuhan mau memakai mereka untuk memulai suatu “pekerjaan baik”, mereka akan selalu punya alasan untuk bersyukur dalam segala situasi.<br />
<br />
Tuhan akan meneruskan “pekerjaan baik” itu bersama mereka sampai akhir, hingga menghasilkan buah-buah yang memuliakan Tuhan. —SL<br />
<br />
<b><i>Bersyukurlah karena Tuhan yang memulai karya, akan meneruskannya hingga akhir melalui hidup kita.</i></b><br />
<br />
* * *<br />
<br />
Sumber: e-RH, 3/5/2011 (dipersingkat)<br />
<br />
==========Paulus Herlambanghttp://www.blogger.com/profile/10532221403391756597noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6950239722677543592.post-42616867325139503752013-02-14T07:34:00.002+07:002013-02-14T07:34:54.639+07:00Berkelit dari MasalahAda sebuah video game klasik berjudul 1942. Dalam permainan ini, kita mengendalikan sebuah pesawat yang bertugas menghancurkan pesawat-pesawat musuh.<br />
<br />
Untuk itu, kita dibekali dengan senjata dan tiga kali kesempatan berkelit dari segala bahaya, yakni dengan bermanuver. Kesempatan berkelit ini sangat berguna saat kita tengah dalam keadaan terjepit akibat serangan musuh yang bertubi-tubi.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHzOFpekEOvQjUcFR-EddusXe3YI8z1iliz1b_DbTVSt1KcrkQFtjtZcjeSC5HXVwLf-5t5VcBQUI58lpFMcUjpAx8wQf0CfuXGWd7vn_7GBWHmJh5vbQMIopQ2X7IFbGBxgstV0aTDDt-/s1600/video+game+1942.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHzOFpekEOvQjUcFR-EddusXe3YI8z1iliz1b_DbTVSt1KcrkQFtjtZcjeSC5HXVwLf-5t5VcBQUI58lpFMcUjpAx8wQf0CfuXGWd7vn_7GBWHmJh5vbQMIopQ2X7IFbGBxgstV0aTDDt-/s320/video+game+1942.jpg" width="280" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">video game 1942</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Kita juga mungkin terbiasa menghadapi kesusahan dengan cara "berkelit" seperti dalam game itu. Caranya mungkin dengan menenggelamkan diri dalam pekerjaan, hobi, atau hal yang lain.<br />
<br />
Adalah manusiawi kalau kita merasa takut dan ingin berkelit dari masalah yang sedang kita hadapi. Namun, berkelit tidaklah menyelesaikan masalah, bahkan kerap memperburuk situasi yang ada.<br />
<br />
Baiklah kita datang kepada Tuhan, mengakui ketakutan kita dan meminta kekuatan serta hikmat kepada-Nya. Tuhan akan menjawab doa kita dengan memberi kekuatan untuk menghadapi situasi yang ada.<br />
<br />
Kemudian, dengan berbekal kekuatan tersebut, kita hadapi dan berusaha menyelesaikan masalah yang ada. —ALS<br />
<br />
<b><i>Jangan berkelit dari masalah. Berdoa dan hadapilah masalah tersebut!</i></b><br />
<br />
* * *<br />
<br />
Sumber: e-RH, 21/4/2011 (dipersingkat)<br />
<br />
Judul asli: Berkelit<br />
<br />
==========Paulus Herlambanghttp://www.blogger.com/profile/10532221403391756597noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6950239722677543592.post-4462120612757289762013-02-11T08:01:00.000+07:002013-02-11T08:01:08.897+07:00Kesempatan GagalDalam bukunya <i>Growing Kids God's Way</i>, Gary dan Anne Marie Ezzo mengatakan bahwa orangtua kerap tak memberi kebebasan kepada anak untuk mengalami kegagalan.<br />
<br />
Umumnya orangtua begitu suka akan kemenangan sehingga agak kehilangan perspektif dan tak bisa menghargai pelajaran yang dapat dipetik dari kegagalan.<br />
<br />
Maka anak lebih memperjuangkan bagaimana caranya ia tidak gagal dan mengecewakan orangtua, walau untuk itu ia kemudian takut pada tantangan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhv54WPSpdbgsA5KW-Ik0pgCiR3QAi_3uG348MUSUbfh6PFhUl_BF9MY-1gsWl5OsW4YS79s9J6PKT1odjSmD73WtK38h4064tzFWPDvwOD3oKup8NDG0PWqsiUUmjMR64_ePA5fOnrFPGE/s1600/kesempatan+gagal.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="260" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhv54WPSpdbgsA5KW-Ik0pgCiR3QAi_3uG348MUSUbfh6PFhUl_BF9MY-1gsWl5OsW4YS79s9J6PKT1odjSmD73WtK38h4064tzFWPDvwOD3oKup8NDG0PWqsiUUmjMR64_ePA5fOnrFPGE/s320/kesempatan+gagal.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Ketika orang-orang dekat kita —keluarga, sahabat, rekan kerja— mengalami kegagalan: gagal memenuhi harapan, gagal menepati janji, gagal mengambil keputusan yang benar; tak ada gunanya kita menunjukkan kekecewaan.<br />
<br />
Sebaliknya, yang perlu kita lakukan adalah menjadi pendukung yang tetap ada bagi mereka dan tak menyerah mendampingi.<br />
<br />
Tetap memberinya kesempatan dan kepercayaan baru. Tetap mendukungnya saat ia belajar tentang arti perjuangan, kerendahan hati, serta penyerahan diri kepada Tuhan. —AW<br />
<br />
<b><i>Setiap momen kegagalan sesungguhnya bisa menjadi pintu bagi seseorang memasuki babak kedewasaan yang baru.</i></b><br />
<br />
* * *<br />
<br />
Sumber: e-RH, 19/4/2011 (dipersingkat)<br />
<br />
==========Paulus Herlambanghttp://www.blogger.com/profile/10532221403391756597noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6950239722677543592.post-72466632643952772472013-02-04T07:46:00.000+07:002013-02-04T07:46:15.400+07:00Kualitas Vs JabatanSemua orang ingin dihormati sesuai dengan posisi atau jabatan yang disandangnya, walaupun kedudukan itu bukan diperolehnya karena suatu prestasi. Seharusnya, prestasi atau kualitas kerjalah yang menentukan tinggi rendahnya kedudukan seseorang di tempat kerja.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLtuk2ItiMIcOb05Rnikqpi8_e6LlWTWh9j_zgu5ikZUnO6qeU32L-S6-IoKv5IRjCRugZu1YaV2aWpkdx9cjTfLLjnBBiRf2M63_RuA-qp2KssZhfMHQlNViPx7RUxFMlvEhD83R_ezNp/s1600/kedudukan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="251" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLtuk2ItiMIcOb05Rnikqpi8_e6LlWTWh9j_zgu5ikZUnO6qeU32L-S6-IoKv5IRjCRugZu1YaV2aWpkdx9cjTfLLjnBBiRf2M63_RuA-qp2KssZhfMHQlNViPx7RUxFMlvEhD83R_ezNp/s320/kedudukan.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Di negeri ini banyak orang berlomba mengejar posisi dengan menghalalkan segala cara, mulai dari main suap sampai memakai ijazah palsu.<br />
<br />
Jangan terhanyut arus. Ingatlah, kualitas pribadi akan kita bawa sampai mati, sedangkan posisi bisa tumbang sewaktu-waktu jika tidak ditunjang oleh kualitas pribadi. —Eddy Nugroho<br />
<br />
<b><i>Karakter yang berkualitas akan menjadi penopang yang teguh bagi kedudukan dan pencapaian yang menjulang.</i></b><br />
<br />
* * *<br />
<br />
Sumber: e-RH, 4/2/2013 (dipersingkat)<br />
<br />
==========Paulus Herlambanghttp://www.blogger.com/profile/10532221403391756597noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6950239722677543592.post-8290669225905646402013-02-02T07:24:00.000+07:002013-02-02T07:24:41.911+07:00Cara Memuliakan TuhanSaya sering mengajukan pertanyaan kepada para mahasiswa tentang tujuan hidup mereka. Sebagian besar merasa bingung dan tidak bisa menjawab. Namun, ada juga yang dengan yakin berkata, "Saya mau hidup untuk memuliakan Tuhan."<br />
<br />
Pernyataan ini selaras dengan paparan Rick Warren dalam buku <i>The Purpose-Driven Life</i>. Pertanyaan yang masih tersisa adalah: Bagaimana sebenarnya cara memuliakan Tuhan itu?<br />
<br />
Kunci untuk memuliakan Tuhan adalah <b>ketaatan dalam melakukan perintah-Nya</b>. Tolok ukurnya bukan seberapa hebat tindakan kita atau seberapa besar dampaknya.<br />
<br />
Perbuatan yang tampak sepele sekalipun, asalkan meluap dari kasih Tuhan yang memenuhi hati kita, tetap bermakna.<br />
<br />
Ya, memuliakan Tuhan bukan dimaksudkan untuk mengundang pujian dari manusia, melainkan untuk menyenangkan hati-Nya. —PRB<br />
<br />
<b><i>Kasih dan ketaatan kepada Tuhan membuahkan tindakan yang memuliakan nama-Nya.</i></b><br />
<br />
* * *<br />
<br />
Sumber: e-RH, 2/2/2013 (dipersingkat)<br />
<br />
==========Paulus Herlambanghttp://www.blogger.com/profile/10532221403391756597noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6950239722677543592.post-53793469089647951102013-01-12T08:21:00.000+07:002013-01-12T10:32:19.497+07:00Penundaan yang Berakibat MautArchis, hakim kota Thebes di Yunani Kuno, sedang menikmati anggur dengan para perwira setempat. Tiba-tiba, muncul seorang kurir yang membawa surat berisi pemberitahuan bahwa ada persekongkolan yang hendak menghabisi nyawanya. Ia diperingatkan untuk melarikan diri.<br />
<br />
Archis menerima surat itu. Akan tetapi, alih-alih membukanya, ia memasukkannya ke dalam kantong dan berkata kepada kurir itu, "Urusan bisnis besok saja."<br />
<br />
Keesokan harinya, ia tewas. Sebelum sempat membuka surat itu ia sudah ditangkap, dan ketika ia sempat membacanya semua sudah terlambat.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6ucM76yFj_Dy7WgqucupfCGKnnZzZsC1fvEOklPFFwlAbLD_qstKojR65Gryq9asp7WuMrLOUimtjPs6FFn26ttKRxRQsnd0hj4-84GEKF9asIz3QqT7mcdmU8WhIMNPCdHsIdq6eifio/s1600/penundaan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6ucM76yFj_Dy7WgqucupfCGKnnZzZsC1fvEOklPFFwlAbLD_qstKojR65Gryq9asp7WuMrLOUimtjPs6FFn26ttKRxRQsnd0hj4-84GEKF9asIz3QqT7mcdmU8WhIMNPCdHsIdq6eifio/s400/penundaan.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Penundaan memang tidak selalu berakibat fatal seperti yang menimpa Archis. Namun, kecenderungan menunda tugas biasanya menunjukkan kurangnya disiplin pribadi, buruknya pengelolaan waktu, dan bisa jadi merupakan ketidaktaatan terhadap Tuhan.<br />
<br />
Bahwa suatu tugas terasa berat, membosankan, atau tak menyenangkan itu bukan alasan valid untuk menundanya. Kita justru perlu meminta Tuhan memberi kita kekuatan dan konsentrasi ekstra untuk menyelesaikannya pada waktunya. —ARS<br />
<br />
<b><i>Jangan menunda hingga besok apa yang patut dilakukan hari ini. Besok belum tentu Anda punya waktu dan mampu melakukannya.</i></b><br />
<br />
* * *<br />
<br />
Sumber: e-RH, 13/4/2011 (dipersingkat)<br />
<br />
Judul asli: Penundaan Maut<br />
<br />
==========Paulus Herlambanghttp://www.blogger.com/profile/10532221403391756597noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6950239722677543592.post-57226312363153920052013-01-03T09:54:00.000+07:002013-01-03T09:55:41.832+07:00Ketika Putus AsaObor blarak merupakan sebuah istilah Jawa yang menggambarkan semangat yang mudah menyala, tetapi seketika kemudian surut ke titik nol. Bagai blarak (daun kelapa kering) yang bila dibakar akan menyala terang, tetapi sebentar kemudian segera mati.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinBT9zjuwETb2XfPlIAKj2UEJXKZ3kbeDD4AlPq0jUStwlY4s0D7RTCNpHCuBfT0-EAf1L9pkjdBqy12tHzhqXk-43AJK7dY9SEJ1oM1syMrNEK4AD_vS0PZKexdA4oIfu-kI3xbIYb7Wo/s1600/obor+blarak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="267" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinBT9zjuwETb2XfPlIAKj2UEJXKZ3kbeDD4AlPq0jUStwlY4s0D7RTCNpHCuBfT0-EAf1L9pkjdBqy12tHzhqXk-43AJK7dY9SEJ1oM1syMrNEK4AD_vS0PZKexdA4oIfu-kI3xbIYb7Wo/s400/obor+blarak.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small; text-align: start;">obor blarak</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Tatkala hendak memulai langkah baru, kita kerap berapi-api. Kita bertanya kepada Tuhan, meminta hikmat-Nya, berdoa, berpuasa, dan sebagainya.<br />
<br />
Namun, bila jawaban tak kunjung datang dan malah kesulitan yang menghadang, sering kali kita menjadi kecil hati, patah semangat, dan melupakan Tuhan.<br />
<br />
Sikap semacam ini perlu kita waspadai. Jangan mudah menyerah kalah pada tantangan.<br />
<br />
Sesungguhnya Tuhan terus ada untuk memimpin setiap langkah dan karya kita, di rumah tangga, tempat belajar, tempat kerja, lingkungan masyarakat, dan sebagainya. —DKL<br />
<br />
<b><i>Ketika keputusasaan menghampiri, pandanglah Dia yang tak pernah membiarkan kita sendiri.</i></b><br />
<br />
* * *<br />
<br />
Sumber: e-RH, 9/4/2011 (dipersingkat)<br />
<br />
==========<br />
<br />Paulus Herlambanghttp://www.blogger.com/profile/10532221403391756597noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6950239722677543592.post-89147577918372114682012-12-20T08:20:00.001+07:002012-12-20T08:22:16.095+07:00Takut Berharap LebihSetelah dikhianati suaminya, seorang istri berkata: "Sekarang saya tidak lagi berharap banyak kepadanya. Tidak berharap diperhatikan, diberi hadiah ulang tahun, ditelepon jika ia dinas ke luar kota. Saya sudah banyak dikecewakan. Jadi, saya tidak lagi mau menggantungkan harapan kepadanya."<br />
<br />
Ketakutan dikecewakan lagi telah membuat sang istri menurunkan harapannya terhadap sang suami. Ia takut berharap lebih.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5xgF4aVpihogkeL8CXGJhCmFGTnRtfopZhqiz-n_y6tdA46JKmCYqa85WjmaaobLeOwOOn0jPjLSe_6eeJ0tPXdj4XFABY0TACYmn_NXsdwX6HcAq51z51NPJhaMPfWltGZS03D0lu_wT/s1600/harapan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="276" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5xgF4aVpihogkeL8CXGJhCmFGTnRtfopZhqiz-n_y6tdA46JKmCYqa85WjmaaobLeOwOOn0jPjLSe_6eeJ0tPXdj4XFABY0TACYmn_NXsdwX6HcAq51z51NPJhaMPfWltGZS03D0lu_wT/s400/harapan.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">harapan</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Berharap banyak pada manusia memang bisa mengecewakan, seperti pengalaman seorang istri tadi. Manusia tidak bisa kita andalkan. Akan tetapi, Tuhan berbeda.<br />
<br />
Kuasa-Nya luar biasa bagi kita. Jadi, taruhlah seluruh harapan masa depan Anda kepada-Nya. Mulai dari studi, pekerjaan, jodoh, keluarga, sampai pemeliharaan Tuhan di masa tua.<br />
<br />
Walau tak semua kemauan kita Tuhan turuti, tetapi yang kita butuhkan pasti Dia beri. Jangan takut berharap lebih! —JTI<br />
<br />
<b><i>Harapan itu ibarat sauh. Agar bidukmu tak terombang-ambing, tancapkan sauh dengan teguh.</i></b><br />
<br />
* * *<br />
<br />
Sumber: e-RH, 28/3/2011 (dipersingkat)<br />
<br />
==========Paulus Herlambanghttp://www.blogger.com/profile/10532221403391756597noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6950239722677543592.post-57753490557859767132012-12-10T07:55:00.000+07:002012-12-10T10:14:02.021+07:00KeberuntunganSebagian orang percaya ada hari baik dan hari buruk. Maka, jika mereka akan mengadakan acara besar, seperti pernikahan atau peresmian gedung, mereka harus melakukan perhitungan hari lebih dahulu supaya diselenggarakan pada hari baik.<br />
<br />
Ada juga orang yang percaya bahwa benda, angka, dan warna tertentu akan mendatangkan keberuntungan. Oleh karena itu, jika mereka mengadakan acara, semuanya disesuaikan dengan hal-hal tersebut supaya beruntung.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy0Wr-fFlTOQSB2bGSxOJ5QK11_hPs6BcpHLiinjBsCVqUJHmRXXOeXgHUdwUOKwbcUIXzCAZ9IFZN-CaKrIUPLJmQjP6AvapgT9pYNGI7KqXYNYCeV60GTGlMreml9FDmY-k7wJ5V67-z/s1600/keberuntungan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy0Wr-fFlTOQSB2bGSxOJ5QK11_hPs6BcpHLiinjBsCVqUJHmRXXOeXgHUdwUOKwbcUIXzCAZ9IFZN-CaKrIUPLJmQjP6AvapgT9pYNGI7KqXYNYCeV60GTGlMreml9FDmY-k7wJ5V67-z/s320/keberuntungan.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, kita harus hati-hati dengan sistem kepercayaan tentang keberuntungan yang tidak sesuai dengan Kitab Suci.<br />
<br />
Jalan hidup seseorang semata-mata ada di tangan Tuhan, tidak ditentukan oleh hari, angka, warna, benda tertentu, atau apa pun. Bahkan, tidak juga ditentukan oleh simbol-simbol keagamaan tertentu atau benda-benda yang dianggap "rohani".<br />
<br />
Yang harus kita lakukan hanyalah hidup taat dan dekat dengan-Nya senantiasa. Dalam hidup yang demikian, Tuhan akan melimpahkan berkat-Nya secara utuh —jasmani dan rohani— sesuai dengan kemurahan dan kebijaksanaan-Nya. ~ALS<br />
<br />
<b><i>Keberuntungan dan jalan hidup kita semata-mata ada di tangan Tuhan.</i></b><br />
<br />
* * *<br />
<br />
Sumber: e-RH, 26/3/2011 (dipersingkat)<br />
<br />
==========Paulus Herlambanghttp://www.blogger.com/profile/10532221403391756597noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6950239722677543592.post-38818400776508560572012-11-30T12:02:00.000+07:002012-11-30T12:02:34.876+07:00Perbedaan Facebook dan TwitterDo you know the difference between Facebook & Twitter? Facebook is for people I normally see. Twitter is for people I wish I could see.<br />
<br />
Seorang teman bertanya: Bisa lebih dijelaskan lagi "people I wish I could see"?<br />
<br />
Ini jawaban saya: Mau tahu tentang Hartati Murdaya, Aburizal Bakrie, Boediono, Miranda Goeltom, Abraham Samad, Jokowi, dan tokoh-tokoh lain? Sebagian besar dari mereka punya akun twitter pribadi.<br />
<br />
Misalnya saja, kita ingin tahu lebih banyak tentang Teten Masduki yang maju sebagai cawagub Jabar mendampingi Rieke "Oneng" Pitaloka. Bisa baca rangkaian twit di bawah ini (yang sudah dibuat chirpstory – dikelompokkan tersendiri per topik).<br />
<h3>
<a class="info_title" href="http://chirpstory.com/li/34776" title=""Mengenal Sekilas Sosok Teten Masduki" by @GingGinanjar">"Mengenal Sekilas Sosok Teten Masduki" by @GingGinanjar</a></h3>
Ditulis oleh orang yang kenal Teten Masduki secara pribadi.<br />
<br />
==========Paulus Herlambanghttp://www.blogger.com/profile/10532221403391756597noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6950239722677543592.post-40135777330936809122012-11-12T09:09:00.000+07:002012-11-12T09:09:51.355+07:00Mencari Kehendak TuhanKalimat yang berbunyi: “Itu memang kehendak Tuhan”, atau “Semuanya itu datangnya dari Tuhan”, sering meluncur dari mulut orang percaya.<br />
<br />
Kalimat-kalimat itu sungguh bagus, sebab mengungkapkan pengakuan akan kuasa Tuhan yang bekerja dalam kehidupan.<br />
<br />
Meskipun demikian, ternyata juga dapat kehilangan makna yang sesungguhnya ketika diucapkan hanya sebagai basa-basi belaka. Atau bahkan disalahgunakan; dengan mengatasnamakan Tuhan, ingin memaksakan pendapat sendiri.<br />
<br />
Dalam hidup ini, kita sering bimbang dan bertanya-tanya, apakah yang kita lakukan atau inginkan merupakan kehendak Tuhan atau bukan?<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJja0r8nS1u-7biNtoaROCnHH43AYJR8X3eiDcSkDoj4_7zD8IiosYdNdtqvj91QrLlvqRs7gYcxC0mYk2udh10BedJQU_nCuxIYmZym-SPtlMQN5HsMU5Qpcmnt-qYNSeeNU_kWB4CO8U/s1600/kehendak+Tuhan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJja0r8nS1u-7biNtoaROCnHH43AYJR8X3eiDcSkDoj4_7zD8IiosYdNdtqvj91QrLlvqRs7gYcxC0mYk2udh10BedJQU_nCuxIYmZym-SPtlMQN5HsMU5Qpcmnt-qYNSeeNU_kWB4CO8U/s320/kehendak+Tuhan.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Untuk mendapatkan jawaban yang benar, kita TIDAK harus memohon tanda-tanda khusus dari Tuhan. Sebab, Tuhan telah menyatakan kehendak-Nya melalui hukum-hukum-Nya sebagaimana tertulis di dalam Kitab Suci.<br />
<br />
Dengan membaca hukum-hukum-Nya, kita akan mendapatkan “tanda” dan “petunjuk”, apakah yang kita lakukan atau inginkan itu merupakan kehendak Tuhan atau bukan.<br />
<br />
Selama yang kita lakukan atau inginkan itu tidak melanggar hukum-hukum Tuhan, kita dapat dengan tenang melakukannya, disertai permohonan dan keyakinan, bahwa Tuhan akan “turut bekerja” dalam semuanya itu, demi kebaikan kita. —Pdt. Em. Sutarno<br />
<br />
* * *<br />
<br />
Sumber: KristusHidup.com, 12/11/2012 (dipersingkat)<br />
<br />
==========Paulus Herlambanghttp://www.blogger.com/profile/10532221403391756597noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6950239722677543592.post-85516296429956312842012-10-08T08:54:00.000+07:002012-11-12T09:12:30.661+07:00Memfitnah TuhanDalam kisah (Nabi) Ayub, Tuhan murka kepada Elifas, Bildad dan Zofar, ketiga teman Ayub karena mereka memiliki dan mengajarkan pemahaman yang salah tentang Dia.<br />
<br />
**Setelah Tuhan mengucapkan firman itu kepada Ayub, maka firman Tuhan kepada Elifas, orang Teman: "Murka-Ku menyala terhadap engkau dan terhadap kedua sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub." (Ayub 42:7)**<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3-VFrrF-BKODu8qnAtXebnrIw8Jc0zZz8ZChyUkv-7fTmq1B9u6jqBkyEoNW7gYnGmy52Ulc_qVngAcL1aOOk3XyUysYswSjB8LF85VJDDqInWeQ_MyAet41VMSbL7xyR4FK6e7VLxbMT/s1600/Ayub.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3-VFrrF-BKODu8qnAtXebnrIw8Jc0zZz8ZChyUkv-7fTmq1B9u6jqBkyEoNW7gYnGmy52Ulc_qVngAcL1aOOk3XyUysYswSjB8LF85VJDDqInWeQ_MyAet41VMSbL7xyR4FK6e7VLxbMT/s320/Ayub.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Tuhan difitnah. Mereka mengatakan hal-hal yang kedengarannya baik, namun tidak tepat tentang Tuhan. Berdasarkan hal itu, mereka menyalahkan Ayub dengan penuh keyakinan.<br />
<br />
Pemahaman akan Tuhan yang tidak tepat, yang kemudian disampaikan kepada orang lain, pada hakikatnya adalah fitnahan terhadap Tuhan.<br />
<br />
Celakanya jika nasihat dan pengajaran yang demikian, banyak didengar oleh orang-orang yang ingin mencari Tuhan dengan tulus.<br />
<br />
Banyak orang akan ikut memiliki pengenalan yang tidak tepat tentang Tuhan, lalu bisa kecewa atau menuntut sesuatu yang tidak pernah dikatakan atau dijanjikan-Nya.<br />
<br />
Pemahaman seseorang akan Tuhan-nya pasti akan memengaruhi hidup kesehariannya. Tuhan seperti apakah yang kita kenal selama ini? Sesuaikah dengan penyataan Tuhan tentang diri-Nya di dalam Kitab Suci?<br />
<br />
Seberapa banyak hidup kita dipengaruhi oleh pengenalan tersebut? Lalu, Tuhan seperti apa yang sedang kita ceritakan kepada orang lain melalui perkataan dan hidup kita? Yakinkah kita bahwa kita tidak sedang memfitnah Dia? --PBS<br />
<br />
<b><i>Kenali hal-hal yang benar dari Tuhan. Katakan hal-hal yang benar tentang Tuhan.</i></b><br />
<br />
* * *<br />
<br />
Sumber: e-RH, 8/10/2012 (dipersingkat)<br />
<br />
==========Paulus Herlambanghttp://www.blogger.com/profile/10532221403391756597noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6950239722677543592.post-77722173794234551392012-10-06T08:13:00.000+07:002012-11-12T09:14:34.351+07:00Fenomena Gunung EsGunung es adalah suatu bongkahan besar es air tawar yang telah terpecah dari gletser (akumulasi endapan salju yang membatu selama rentang waktu yang lama) dan mengambang di perairan terbuka.<br />
<br />
Sekitar 80-90% volume gunung es berada di bawah permukaan air laut, besar, dan bentuknya sulit diperkirakan hanya berdasarkan apa yang tampak di permukaan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4SeC1jtzMq7IGIz_TJJnBAP-2CiXnJRXtq6jvfi870g4Oy2nEzu2w5CX2CUmF1tILwCMGZEGQ1_TNukYkWRxLTT7_9217GN2fV8ihX_gY-aZlh1qGAAnNZAwmMRhIUjht03LeM5QtgyC0/s1600/gunung+es.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4SeC1jtzMq7IGIz_TJJnBAP-2CiXnJRXtq6jvfi870g4Oy2nEzu2w5CX2CUmF1tILwCMGZEGQ1_TNukYkWRxLTT7_9217GN2fV8ihX_gY-aZlh1qGAAnNZAwmMRhIUjht03LeM5QtgyC0/s320/gunung+es.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Hati dan pikiran manusia juga bagaikan gunung es. Kompleks. Sulit ditebak hanya berdasarkan apa yang tampak di luar. Namun, bagi Tuhan tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya. Tuhan yang Mahatahu berkuasa menyelidiki hati, menguji pikiran, serta memperbaiki apa yang keliru di dalamnya.<br />
<br />
Sering kali kita tampak "baik-baik saja" di luar, namun jikalau kita mau jujur dan mengizinkan Tuhan menyelidiki diri kita, ada banyak hal yang mesti kita tinggalkan, perbaiki, dan mohonkan pengampunan.<br />
<br />
Dalam kesadaran akan ketidakberdayaan kita menghadapi "fenomena gunung es" di dalam diri, maukah kita dengan rendah hati berseru: "Tuhan Yang Maha Tahu, selidikilah diriku, dan tuntunlah aku di jalan-Mu"? --DEW<br />
<br />
KATA HATI BISA SAJA MENIPU. MINTALAH DIUJI OLEH TUHAN YANG MAHATAHU.<br />
<br />
* * *<br />
<br />
Sumber: e-RH, 6/10/2012 (dipersingkat)<br />
<br />
==========Paulus Herlambanghttp://www.blogger.com/profile/10532221403391756597noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6950239722677543592.post-18504268544913792402012-10-02T08:18:00.000+07:002012-11-12T09:15:24.693+07:00Berdisiplin dengan TujuanMungkin kita pernah terkagum-kagum melihat pemain musik yang hebat. Saya punya beberapa rekan musisi yang luar biasa sejak muda. Mereka seolah dilahirkan dengan keahlian itu. Namun, semua orang yang pernah mencoba main musik pasti tahu bahwa kepiawaian mereka tidak muncul begitu saja.<br />
<br />
Ada ribuan jam latihan yang telah mereka lewati dengan penuh kedisiplinan sebelum akhirnya mereka "merdeka" memainkan nada-nada yang indah. Elton Trueblood berkata, "Disiplin adalah harga yang harus dibayar untuk mengalami kemerdekaan."<br />
<br />
Disiplin berlatih adalah kuncinya. Kata "berlatih" dalam bahasa Yunani adalah gumnazo, yang juga merupakan asal kata Inggris gymnasium, tempat para olahragawan berlatih fisik. Tidak ada jalan pintas.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKv9Piqa4OPM06THPIb6uYw5SlR-C7EX2-l2GTry1JaAlLFPfOyTvkpbYm65CGmRJ7TQR-nh0FgJ9_4W_pY8AuXKE7ntP9rWMfY5m-zQrXkgoRXuWNrmtil6zzyA1o5TuCkt8ieJSwYiFZ/s1600/latihan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKv9Piqa4OPM06THPIb6uYw5SlR-C7EX2-l2GTry1JaAlLFPfOyTvkpbYm65CGmRJ7TQR-nh0FgJ9_4W_pY8AuXKE7ntP9rWMfY5m-zQrXkgoRXuWNrmtil6zzyA1o5TuCkt8ieJSwYiFZ/s320/latihan.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Tentu saja, menjadi orang yang disiplin bukan tujuan akhir. Latihan hanyalah sarana yang menjadikan kita leluasa dipakai Tuhan untuk membawa keselamatan dan pertumbuhan bagi banyak orang. Disiplin apa saja yang harus kita latihkan untuk mewujudkannya? --ELS<br />
<br />
* * *<br />
<br />
Sumber: e-RH, 2/10/2012 (dipersingkat)<br />
<br />
-----<br />
<br />
<b>Baca juga:</b><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><a href="http://kembangkandiri.blogspot.com/2012/08/mozart-pun-berlatih.html"><b>Mozart pun Berlatih!</b></a></span><br />
<br />
==========Paulus Herlambanghttp://www.blogger.com/profile/10532221403391756597noreply@blogger.com