BLOG INI pada awalnya berisi Kutipan / Kata Mutiara / Kata-kata Bijak (quotations), Ringkasan (summaries), dan Pemahaman (insights). Dalam perkembangan selanjutnya diisi dengan artikel-artikel singkat. Silakan klik di sini... untuk kembali ke BLOG UTAMA.

31 Mei 2011

Menakar dan Mengukur

Seorang tua sedang merenung. "Dulu saya lahir dari keluarga miskin. Ketika melihat orang kaya, saya bertanya-tanya mengapa mereka egois, tidak mau menolong orang miskin memperbaiki masa depan, bahkan tak jarang malah memandang rendah? Namun, ketika kemudian saya menjadi kaya setelah bekerja keras, saya merasa orang miskin itu malas, tak mau berinisiatif, maunya ditolong, iri, dan tak pernah berterima kasih?" Pak tua itu menggeleng-geleng menyadari kontradiksi di hati dan perasaannya. Mengapa begini?

Tak jarang dalam hidup ini, kita memiliki standar ganda dalam "menakar dan mengukur". Kita kerap menilai orang lain dari "takaran" atau pandangan subjektif kita, dan tak mampu memahami orang lain dari sudut pandang orang itu. Kita kerap menuntut orang lain bersikap dan berbuat seperti yang kita mau, padahal kita sendiri belum tentu melakukan hal itu. Ketika berbuat salah, kita tak ingin dihakimi. Sebaliknya, ingin dimaafkan dan dibantu keluar dari kesalahan. Ketika membeli, kita menginginkan barang yang berkualitas dengan harga bagus, dan akan sangat marah jika dibohongi. Ketika susah, kita ingin orang lain menolong.

Apabila kita ingin tidak dihakimi, biarlah kita jangan menghakimi. Apabila kita ingin dimaafkan ketika bersalah, biarlah kita jangan menghukum, tetapi mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Sebab ukuran yang kita pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepada kita.

* * *

Sumber: e-RH, 31 Mei 2011 (dipersingkat)

Dibagikan oleh Paulus Herlambang.

==========

30 Mei 2011

Tuhan Sudah Tahu

Seorang pembuat boneka kayu yang terkenal membuat boneka kayu yang sangat bagus untuk anak perempuannya. Suatu saat, boneka itu terjatuh hingga beberapa bagiannya terlepas. Sambil menangis, si anak membawa boneka itu kepada ayahnya. "Tinggalkan saja bonekamu. Ayah akan memperbaiki setiap bagian satu per satu."

Namun, anaknya tidak sabar, "Tidak, Ayah. Itu terlalu lama. Ayah hanya perlu menaruh lem di sini, memaku bagian ini, dan menyambung yang ini". Si pembuat boneka meminta anaknya bersabar dan memercayakan boneka rusak itu kepadanya. Sayang, si anak keras kepala dan pergi membawa boneka rusaknya.

Mungkin kita kerap berlaku seperti anak perempuan si pembuat boneka. Kita mendikte Tuhan, apa yang harus Tuhan lakukan untuk mengatasi masalah kita. Kita tidak mau memercayakan masalah kita pada cara-Nya. Padahal, sebagaimana pembuat boneka lebih tahu bagaimana memperbaiki boneka buatannya, Tuhan pasti lebih tahu apa yang kita butuhkan untuk keluar dari masalah.

BERHENTILAH MENDIKTE TUHAN. TUHAN PALING TAHU APA YANG KITA PERLUKAN.

* * *

Sumber: e-RH, 30 Mei 2011 (dipersingkat)

Dibagikan oleh Paulus Herlambang

==========

03 Maret 2011

Cover & Content

Menulis bukan sekadar merangkai kata, melainkan menuliskan hikmat yang mencerahkan, dan menumbuhkan pembaca. ~Andar Ismail~

Sepandai-pandainya kita menuangkan, yang lebih menentukan adalah apa yang dituangkan. Apa gunanya menuang sebuah botol jika isinya adalah air keruh? Atau, apa yang mau dituang dari sebuah botol apabila botol itu kosong? ~Andar Ismail~

Jangan sampai kita mempercantik cover tapi melupakan content (isi). ~Spirit Motivator, 3 Maret 2011

* * *

Sumber: Spirit Motivator, 3 Maret 2011 (dipersingkat)

Di-online-kan oleh Paulus Herlambang.

==========

23 Februari 2011

I Love My Job

Pekerjaan yang anda sukai membuat anda tidak pernah merasa letih dan bosan. Anda dapat melihat dari hasilnya, mana pekerjaan yang dilakukan dengan senang hati atau karena tuntutan atasan. Mereka yang bekerja dengan senang akan bekerja dengan sepenuh hati, bahkan menambahkan detail-detail secara sukarela untuk menyempurnakan hasil kerjanya.

Kecintaan anda pada apa yang anda kerjakan akan membuahkan keberhasilan. Keberhasilan itulah buah cinta anda pada pekerjaan anda. Kekayaan, nama besar dan kenaikan jabatan adalah buah-buah yang menyusul kemudian setelah anda berhasil.

Jika anda merasa apa yang anda kerjakan saat ini bukan sesuatu yang anda cintai, maka anda perlu merenungkan kembali apakah itu adalah bidang anda?

* * *

Sumber: Hikmat Profesi, 23 Februari 2011 (dipersingkat)

Di-online-kan oleh Paulus Herlambang.

==========

18 Februari 2011

Sukses dan Budaya Instan

Sering kali kita terkagum-kagum dengan orang-orang yang ‘tiba-tiba’ saja sukses. Namun, sukses itu tidak ‘tiba-tiba’ atau instan. Kita hanya melihat mereka ketika ‘meraih’ sukses.

Kita jarang melihat atau ogah memerhatikan perjalanan panjang mereka untuk ‘mengais’ kesuksesan, sekeping demi sekeping. Jigsaw puzzle (potongan-potongan gambar) kesuksesan yang mereka raih membutuhkan stamina yang luar biasa.

Seorang distributor bahan bangunan mengatakan bahwa dia merintis usahanya mulai dari skala yang sangat kecil, dengan toko ukuran kecil juga. “Karyawannya hanya satu merangkap sopir untuk mengantar bahan bangunan ke pelanggan,” ujarnya dengan mata menerawang.

Seorang pengembang besar menceritakan bahwa dia memulai dari sebuah toko besi dan mulai membangun rumah kecil-kecilan.

Seorang desainer kondang Indonesia mengatakan bahwa dulunya dia hanya penjahit rumahan yang menerima pesanan dari ibu-ibu sederhana.

Demikian juga dengan selebriti dan atlet top dunia. Kita sering terpukau oleh piala, medali dan penghargaan yang mereka peroleh. Kita jarang tahu secara pribadi bagaimana mereka mengorbankan jam-jam santainya untuk terus berlatih dan berlatih!

Seorang pemain basket Michael Jordan menghabiskan ribuan kali melempar bola ke ring untuk mengasah kemampuannya. Bagaimana dengan anda dan saya?

JANGAN HANYA TERPUKAU OLEH KEBERHASILAN ORANG LAIN, TETAPI MULAILAH MENGUSAHAKAN KEBERHASILAN SENDIRI.

* * *

Sumber: Profesional, 18 Februari 2011 (diedit sedikit)

Di-online-kan oleh Paulus Herlambang.

==========

15 Februari 2011

Rencana Tuhan

Akan ada saat-saat di dalam kehidupan anda ketika anda merasa seakan-akan surga tertutup dan doa-doa anda sepertinya membentur tembok tebal.

Anda mungkin bertanya-tanya apakah Tuhan telah melupakan anda, atau anda telah melakukan sesuatu yang mengecewakan Dia?

Jawabannya bukanlah pada kesalahan yang telah anda buat (meskipun ini bisa saja terjadi... karena itulah perlu cek dan ricek dengan Tuhan), tetapi pada RENCANA TUHAN yang indah buat anda.

Ketika anda gagal, kasih Tuhan tidak berkesudahan. Ia mengasihi anda tanpa syarat. Perhatian-Nya bukan didasarkan pada prestasi anda, tetapi pada kasih karunia-Nya.

Iman selalu memandang kepada janji Tuhan. Justru di saat anda merasa Tuhan tidak melakukan apa-apa di dalam hidup anda, itulah saat di mana Ia sedang melakukan yang terbaik buat anda. Yakinlah bahwa Dia adalah Tuhan yang setia.

* * *

Sumber: Perempuan, 15 Februari 2011 (dipersingkat)

Judul asli: Ia Setia

Di-online-kan oleh Paulus Herlambang.

==========

14 Februari 2011

Kasih kepada Sesama Manusia

Tuhan mengasihi kita tanpa syarat! Seperti itulah kita harus mengasihi sesama manusia.

Kasih yang bersyarat bertolak dari kata “kalau” atau “asal”. Misalnya, “Kalau kamu baik pada saya,” “Asal kamu mengikuti apa maunya saya.” Itu bukan kasih yang Tuhan kehendaki.

Tuhan mengasihi kita tanpa pamrih, seperti itulah kita harus mengasihi sesama. Kasih yang berpamrih meminta balas jasa – balas jasa tidak selalu berupa materi, bisa juga berupa pengakuan atau kebanggaan pribadi. Itu kasih yang tidak tulus, palsu. Bukan kasih yang Tuhan kehendaki.

Tuhan mengasihi kita tanpa menuntut, sesuai apa adanya kita, seperti itulah kita harus mengasihi sesama. Kasih yang menuntut adalah kasih yang egois, berpusat pada diri sendiri. Itu bukan kasih yang Tuhan kehendaki.

* * *

Sumber: Perempuan, 14 Februari 2011 (dipersingkat)

Judul asli: Hukum yang Terutama

Di-online-kan oleh Paulus Herlambang.

----------

Perfect Love

Sering kali cinta tidak hadir dalam bungkus yang indah. Misalnya karena masih dalam ikatan pernikahan, seorang istri terpaksa harus mencintai suami yang tidak setia. Atau seorang suami yang harus mencintai istrinya yang tidak taat.

Dalam situasi tersebut, perlu pengorbanan yang besar dari salah satu pihak meski pihak lain tidak pernah menyadari hal itu.

Pada Hari Kasih Sayang ini, mari ambil komitmen untuk tetap mencintai orang-orang dekat kita, meski mereka tidak peduli dan tidak mau tahu. Tuhan, sumber sukacita, akan melimpahkan kekuatan untuk melakukannya setiap hari.

KASIH YANG SEJATI TIDAK MENUNTUT, TETAPI PASTI MEMBERI.

* * *

Sumber: Renungan Pagi, 14 Februari 2011 (dipersingkat)

Di-online-kan oleh Paulus Herlambang.

==========

01 Februari 2011

Komunitas Positif

Komunitas dan orang-orang di sekeliling anda akan membentuk diri anda. Apakah anda sudah dikelilingi oleh komunitas positif? Bagaimana kita bisa mengetahui mana orang-orang positif, yang baik bagi perkembangan dan kemajuan kita?

Banyak orang berpikir bahwa yang disebut komunitas positif adalah komunitas yang berisi orang-orang hebat, cerdas, atau sukses. Sekadar bergaul dengan orang pintar dan sukses tidak menjamin kita ikut pintar dan sukses.

Bergaul dengan orang yang pintar bisnis tidak akan membuat kita ikut pintar bisnis, jika ternyata mereka pelit berbagi ilmu atau jika mereka justru suka merendahkan anda yang masih belajar.

Bergaul dengan orang-orang kaya tidak membuat kita ikut ketularan kaya. Kita bisa melihat, banyak orang yang berasal dari ekonomi biasa justru menjadi boros dan konsumtif gara-gara berusaha mengikuti gaya hidup komunitasnya yang diisi kaum berduit.

Komunitas positif adalah komunitas yang diisi orang-orang yang bisa membuat anda berpikir positif. Sejarah pun membuktikan bahwa orang-orang dengan level rendah tapi memiliki hati tulus dan positif dapat menjadi pengubah dunia.

* * *

Sumber: Spirit Motivator, 1 Februari 2011 (dipersingkat)

Di-online-kan oleh Paulus Herlambang.

==========

31 Januari 2011

Kesetiaan Sejati

Kesetiaan terhadap pasangan tidak didasarkan pada keadaan atau pada keuntungan yang akan kita dapatkan. Jika kesetiaan didasarkan pada keuntungan yang akan kita peroleh dari pasangan, bagaimana kita bisa setia ketika suami atau istri tidak bisa lagi memberikan nafkah atau ketika ia tidak bisa lagi berbuat apa-apa karena sakit?

Dewasa ini begitu banyak pasangan suami istri yang tidak setia lagi terhadap pasangannya. Kesetiaan tersebut mulai terkikis karena berbagai faktor, antara lain: keadaan ekonomi, rasa bosan, dll. Tetapi apa pun alasannya, kita harus tetap setia terhadap pasangan. Kesetiaan sejati adalah kesetiaan yang tidak bersyarat.

* * *

Sumber: Manna Sorgawi, 28 Januari 2011 (ringkasan)

Di-online-kan oleh Paulus Herlambang.

==========

27 Januari 2011

Pribadi yang Kuat

Bagaimana cara kita bisa menumbuhkan jiwa dan roh yang sehat bahkan kuat? Tak lain adalah dengan melalui setiap persoalan, dan menyelesaikannya.

Sebagaimana akar dan batang pohon akan semakin kuat karena terpaan angin, demikian juga jiwa kita akan semakin kuat dalam proses melalui tantangan yang bisa kita pecahkan.

John Gray berkata, “Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh.” Ya, manusia membutuhkan kesulitan, hal itu menyehatkan.

Kesukaran adalah peluang untuk memperbaiki keadaan, merupakan batu loncatan ke pengalaman yang lebih besar.

Barangkali suatu hari nanti kita akan bersyukur karena mengalami masalah itu. Bila tidak, kita akan menjadi pribadi yang sama dari tahun ke tahun.

* * *

Sumber: Profesional, 27 Januari 2011 (dipersingkat)

Di-online-kan oleh Paulus Herlambang.

==========

Menghindari Hal-hal yang Tidak Termaafkan

Sama seperti perkawinan, persahabatan tergantung pada menghindari hal-hal yang tidak termaafkan. John. D. Mac Donald

Cahaya cinta kasih akan membunuh kuman iri hati dan kebencian. Anonym

Kebencian itu seperti api, yang akan membakar habis segalanya. George Elliot

* * *

Sumber: Andreas Japar, milis itb77 – 27 Januari 2011

==========

26 Januari 2011

Buatlah Impian yang Besar

Pepatah lama mengakui, jika ingin berhasil maka kita harus mengikuti impian-impian kita.

Impian adalah gambaran dari keberhasilan yang ingin kita capai di masa depan. Impian akan membuat kita bergairah untuk berjuang mewujudkannya sehingga menjadi suatu kenyataan.

Impian yang kecil hanya akan menjadikan kita tetap kecil di masa depan, impian yang besar menjadikan kita semakin besar di masa depan.

Buatlah impian yang besar, karena tanpa impian kita tidak tahu apa yang akan kita kerjakan dan capai. Lalu tapakilah impian besar itu dengan langkah-langkah kecil yang nyata.

Mungkin ada orang yang menyangka, kalau seseorang bermimpi besar, ia adalah seorang yang sombong. Tidak demikian!

Pola pikir kita harus diubah sehingga kita belajar membiasakan diri untuk terus bermimpi dan berpikir besar serta meraihnya dengan pertolongan Tuhan.

Tuhan akan melakukan perkara-perkara besar bagi orang-orang yang bermimpi besar.

* * *

Sumber: Manna Sorgawi, 25 Januari 2011 (ringkasan)

Di-online-kan oleh Paulus Herlambang.

==========

Nasib atau Takdir?

Banyak peristiwa dalam hidup ini yang membuat kita sering berpikir tentang nasib atau takdir. Beberapa merasa dipermainkan oleh nasib mereka. Banyak keputusan dan tindakan kita dipengaruhi oleh apa yang kita yakini sebagai nasib atau takdir.

Kegagalan memahami arti takdir atau nasib membuat kita keliru dalam mengambil sikap dan tindakan. Akibatnya, kita justru memadamkan potensi dan talenta pribadi yang dimiliki.

Ada dua kenyataan dalam hidup, yaitu hal-hal yang dapat dikendalikan dan hal-hal yang tidak dapat dikendalikan. Kita perlu memahami dengan jelas perbedaannya.

Kelahiran dan kematian merupakan takdir di luar kendali kita. Apakah kita pria atau wanita, siapa orangtua kita, dari suku atau bangsa apa kita berasal, bahkan semua bakat atau potensi yang dimiliki, semua itu diterima apa adanya dari kelahiran kita.

Tetapi berbagai pilihan dalam hidup bukan merupakan takdir. Pendidikan, domisili, profesi, dan banyak hal lain merupakan pilihan.

Nasib seseorang ditentukan oleh pilihan dan keputusannya. Oleh karena itu hendaklah kita bijaksana dalam menentukan pilihan, terlebih untuk hal-hal yang penting dan krusial.

* * *

Oleh: DR. Jakoep Ezra – dari Power Character

Sumber: AbbaWisdom, 23 Januari 2011 (diedit sedikit)

Di-online-kan oleh Paulus Herlambang.

==========

Waktu Terbaik untuk Menanam Pohon

Cara untuk menjadi bijaksana adalah tahu apa yang harus dimaafkan. William James

Setelah kebijaksanaan akan muncul kebahagiaan. Evan Esar

Waktu terbaik untuk menanam sebuah pohon adalah 20 tahun yang lalu. Waktu terbaik kedua adalah mulailah hari ini. Anonim

* * *

Sumber: Andreas Japar

http://www.facebook.com/japarbax/posts/190078044354291

==========

25 Januari 2011

Kebahagiaan vs. Sukacita

Sekalipun beberapa orang memakai istilah kebahagiaan dan sukacita untuk maksud yang serupa, namun ada perbedaan yang besar dalam makna keduanya.

Keduanya menyebabkan respons di mana hati menjadi senang, namun kata yang pertama bergantung sepenuhnya pada keadaan. Begitu kesulitan muncul dan rasa sakit mengganggu, seseorang berhenti merasa bahagia.

Sebaliknya, sukacita adalah karunia dari Tuhan yang memampukan orang percaya menemukan pengharapan dan damai sejahtera – bahkan saat hidup ini hancur berantakan.

Namun, terkadang orang yang percaya kepada Tuhan pun bisa saja menjalani hidup tanpa sukacita. Tentu saja, perbuatan dosa menjadi salah satu alasannya.

Namun ada juga penyebab lainnya, seperti penyesalan atas kegagalan di masa lalu, ketakutan atas masa depan, atau sikap ketidakpuasan yang mendarah daging dalam kepribadian seseorang.

Ketika anda mengambil waktu untuk mengingat berkat luar biasa yang menjadi milik anda di dalam Tuhan, maka ucapan syukur akan melingkupi anda.

Kesedihan oleh karena keadaan anda mungkin akan tetap ada, namun sukacita Tuhan akan menopang anda, sekalipun di saat yang paling menyakitkan anda.

Apakah sukacita Tuhan menopang anda? Atau, pencobaan membuat anda kehilangan harapan dan tidak bahagia?

Tuhan menawarkan cara hidup yang lebih baik – bukan hidup tanpa rasa sakit, melainkan hidup dengan kekuatan untuk bertahan.

* * *

Sumber: Sentuhan Hati, 24 Januari 2011 (dipersingkat)

Di-online-kan oleh Paulus Herlambang.

==========

24 Januari 2011

Tujuan Hidup

Kita diciptakan untuk maksud dan tujuan hidup yang harus digenapi. Kita diperlengkapi dengan berbagai kemampuan untuk memenuhi rencana Tuhan dalam hidup kita.

Hidup bukan sekadar menjadi apa yang diinginkan atau melakukan apa yang disukai. Atau hanya sekadar berjuang untuk mempertahankan hidup. Namun ada tiga bukti kehadiran kita di dunia ini, yaitu:

  • Apa tujuan akhir yang ingin dicapai?
  • Apa yang telah kita bagikan dalam hidup ini? Atau dampak apa yang sudah diberikan kepada orang lain?
  • Kita ingin dikenang sebagai siapa oleh orang-orang terdekat kita?
Tanda Berada dalam Tujuan Hidup

Mudah
Ada seorang gadis yang jari tangannya cacat. Ia hobi membuat boneka dari jerami dan akar wangi. Menurutnya sangat mudah dan ia seperti bermain-main saja. Ternyata hasil kerajinan tangannya sudah menjadi industri kecil yang mulai diekspor.

Menyenangkan
Profesi dan karier yang kokoh selalu dibangun melalui pekerjaan yang disukai. Namun cukup banyak orang yang keliru memilih jurusan pendidikan ataupun pekerjaan, sehingga bekerja terasa melelahkan dan membosankan. Tekunilah profesi yang sesuai dengan minat dan bakat kita, maka pekerjaan terasa lebih dinikmati dan menyenangkan.

Produktif
Seorang pengusaha mengatakan bahwa ia sudah berhenti bekerja dan hanya melakukan hobinya. Apa hobinya? Ternyata ia hobi membangun gedung dan mal. Luar biasa. Galilah dan kembangkan bakat dan potensi, tetapkan sasaran-sasaran yang jelas, bangun hasrat dan cita-cita yang kuat, maka kita akan mengarah kepada tujuan hidup kita.

* * *

Oleh: DR. Jakoep Ezra – dari Power Character

Sumber: AbbaWisdom, 23 Januari 2011

Di-online-kan oleh Paulus Herlambang.

==========

19 Januari 2011

Akibat Kecerobohan

Orang yang ceroboh cenderung bekerja tergesa-gesa. Ia bertindak tanpa kecermatan, tanpa perhitungan yang matang, suka mencari jalan pintas, mengabaikan pertimbangan benar atau salah atas cara-cara yang ditempuhnya.

Akibatnya, ia mendatangkan kerugian, bagi dirinya dan bagi orang yang mengandalkan pekerjaannya. Dan, biaya untuk menutupi kerugian ini cenderung lebih mahal daripada jika tugas itu dikerjakan secara cermat sejak awal.

KECEROBOHAN ITU LEBIH MAHAL DAN LEBIH MENGURAS ENERGI DARIPADA KECERMATAN.

* * *

Sumber: e-RH, 19 Januari 2011 (dipersingkat)

Dibagikan oleh Paulus Herlambang.

==========

15 Januari 2011

Memanfaatkan Waktu Tunggu

Menunggu itu menjemukan, tetapi terkadang tak terhindarkan. Kita harus menunggu saat berada dalam antrean, di halte, stasiun kereta, maupun bandara.

Waktu tunggu kerap kali dipandang sebagai waktu luang yang tidak berguna, sehingga orang berusaha "menghabiskan waktu" itu dengan tidur, berjalan ke sana kemari, memainkan handphone, atau melamun.

Padahal jika waktu yang ada itu diisi, kita dapat melakukan banyak hal yang tidak dapat kita lakukan di tengah rutinitas dan kesibukan hidup.

Banyak hal kreatif dapat kita lakukan untuk mengisi waktu tunggu. Membaca buku, merenungkan firman Tuhan, mendoakan sahabat, mengirim email, atau menelepon orang yang butuh dukungan semangat, dan lain-lain.

Alihkan setiap aktivitas menunggu yang kita jumpai agar menjadi kesempatan untuk berkarya dan berbagi berkat.

WAKTU TUNGGU BUKAN UNTUK DIHABISKAN MELAINKAN UNTUK DIISI DAN DIMANFAATKAN.

* * *

Sumber: e-RH, 15 Januari 2011 (dipersingkat)

Judul asli: Waktu Tunggu

Dibagikan oleh Paulus Herlambang.

==========

Segala Sesuatu Ada Waktunya

Meskipun kita memiliki sifat yang periang dan suka bercanda, janganlah kita salah menempatkan diri. Ada waktunya untuk serius bekerja, ada waktunya untuk bercanda dengan teman. Karena sikap menentukan kesuksesan kita dalam bekerja. Kesuksesan akan diraih jika kita bisa menempatkan diri dengan baik. Tahu waktu dan tempat yang pas untuk mengekspresikan diri kita.

ADA WAKTU UNTUK BERCANDA DENGAN TEMAN, TAPI BUKAN SAAT DI DEPAN PELANGGAN.

* * *

Sumber: Profesional, 15 Januari 2011 (diedit seperlunya)

Di-online-kan oleh Paulus Herlambang.

==========

14 Januari 2011

Forgive and Forget (Mengampuni dan Melupakan)

FORGIVE bukan hanya berarti mengampuni saja, tetapi juga harus BERDAMAI dgn orang lain, diri sendiri & terutama dgn TUHAN.

FORGET adalah sikap kita utk mau MENYEMBUHKAN luka batin kita, dan MERELAKAN segala yang telah terjadi, dan mengijinkan itu berlalu melewati hidup kita.

FORGIVE & FORGET is a gate to reach the REDEMPTION !!

* * *

Sumber: Keluarga Heronimus Wirawan

http://www.facebook.com/heronimusw/posts/189264377766397

==========

13 Januari 2011

Khawatir

Khawatir itu suatu perasaan yang manusiawi. Akan tetapi, tidaklah baik apabila kita terus-menerus tenggelam di dalamnya. Saat kekhawatiran itu datang, setidaknya ada dua sikap yang cenderung kita ambil:

Pertama, kita menyerah.
Terlalu berfokus pada masalah, hingga masalah tersebut menjadi begitu besar dan menguasai diri, serta membentuk keyakinan kita. Akibatnya, kita kehilangan sukacita dan semangat. Menjadi lumpuh dan tak berdaya.

Kedua, kita memilih menempuh jalan pintas.
Terlalu percaya diri, mengandalkan kekuatan sendiri. Nekat. Saat kehilangan akal sehat, tindakan didasarkan pada emosi sesaat.

Keduanya tidaklah membangun!

Lalu, bagaimana seharusnya kita bersikap apabila kekhawatiran itu melanda?
Redamlah kekhawatiran itu, dengan mengisi hati dan pikiran kita dengan pengharapan. Lalu, berserah dan berharap kepada Tuhan saja. Berserah dengan keyakinan bahwa bunga di padang pun Dia hiasi. Sambil tetap berharap dengan keyakinan di dalam doa.

Jadi, saat Anda khawatir, janganlah berhenti berharap. Jalani hari ini dengan ringan bersama Tuhan. Serahkan rencana hari esok di tangan-Nya. Percayalah, Dia Mahakuasa menopang kita.

KEKHAWATIRAN MENGINGATKAN BETAPA LEMAHNYA KITA, SEKALIGUS BETAPA BESARNYA KASIH PEMELIHARAAN TUHAN.

* * *

Sumber: e-RH, 13 Januari 2011 (dipersingkat dan diedit seperlunya)

Dibagikan oleh Paulus Herlambang.

==========

Posting Terbaru

Langganan Updates

Untuk berlangganan updates semua blog berbahasa Indonesia saya, silakan isi formulir di BLOG UTAMA.

NB: Satu formulir untuk semua blog.

Pemilik Blog

Foto saya
• Infopreneur, Online Publisher
• Penerjemah buku Retire Young Retire Rich karya Robert T. Kiyosaki & Sharon L. Lechter, dan banyak buku lainnya.