Paulus Herlambang's Wisdom

BLOG INI pada awalnya berisi Kutipan / Kata Mutiara / Kata-kata Bijak (quotations), Ringkasan (summaries), dan Pemahaman (insights). Dalam perkembangan selanjutnya diisi dengan artikel-artikel singkat. Silakan klik di sini... untuk kembali ke BLOG UTAMA.

17 Mei 2013

Menjaga Objektivitas

Ketika menjalani perkuliahan di jurusan komunikasi, ada sebuah kata yang selalu diulang oleh dosen saya di kelas: objektivitas. Objektivitas adalah salah satu prinsip terpenting untuk para calon awak media.

Ketika berbincang dengan rekan dari jurusan sains, ternyata prinsip yang sama juga bergema di kelasnya. Menurut sang profesor di sana, objektivitas adalah kunci sukses seorang peneliti.

Tampaknya, prinsip objektivitas ini telah menjadi "kaidah kencana" di bidang apa pun.

Sikap objektif dapat membawa perubahan yang nyata dalam kehidupan ini. Seseorang yang bersikap objektif akan berusaha menempatkan diri dalam posisi yang netral tak berpihak.

Dari situ, seseorang dapat memberikan sumbangsih dan solusi positif bagi pergumulan orang-orang di sekitarnya. Tuhan pun disenangkan melaluinya.

Ketika Anda memutuskan untuk bersikap objektif, Anda memutuskan untuk berjalan dalam kebenaran.

* * *

Penulis: OLV | e-RH, 13/10/2011

(dipersingkat)

==========

24 April 2013

Nilai Kekal Harta

Lam Kin Bong adalah pengusaha restoran ternama dari Hongkong. Dalam pelelangan kapal induk bernama HMS Invincible dari Inggris, Mr. Lam menawarnya seharga Rp 71,72 miliar.

Kapal ini berperan penting dalam perang Inggris - Argentina, ketika memperebutkan Falkland pada 1982. Bila menang, Mr. Lam akan mengubah kapal itu menjadi sekolah internasional, guna membina hubungan komunikasi dan budaya antara Inggris - China.

Lam Kin Bong

Alangkah indah bila orang-orang kaya di dunia menginvestasikan uang untuk tujuan kemanusiaan, perdamaian, dan kemajuan peradaban. Bukan untuk memicu perang atau mengeksploitasi alam.

Harta yang ada pada kita, sesungguhnya bukan milik kita. Kita dipercaya oleh Tuhan untuk mengelolanya. Suatu saat, semua akan kita tinggalkan. Jadi, gunakan kesempatan untuk mengelolanya dengan cerdik, untuk tujuan yang kekal.

Harta duniawi memang sangat kecil nilainya dibanding harta surgawi. Namun jangan menyepelekannya. Cara kita mengelola yang "kecil" ini mencerminkan apakah kita orang beriman yang setia kepada Tuhan atau penyembah Mamon.

Apakah kita memakai harta dan kemampuan untuk melayani Tuhan, atau kita diperhamba oleh harta untuk memuaskan nafsu daging? —SST

Tuhan memercayakan harta bukan agar kita memuliakan diri, namun agar kita memuliakan Dia setinggi-tingginya.

* * *

Sumber: e-RH, 24/8/2011

(diedit seperlunya)

==========

Posting Terbaru

Langganan Updates

Untuk berlangganan updates semua blog berbahasa Indonesia saya, silakan isi formulir di BLOG UTAMA.

NB: Satu formulir untuk semua blog.

Pemilik Blog

Foto saya
• Infopreneur, Online Publisher
• Penerjemah buku Retire Young Retire Rich karya Robert T. Kiyosaki & Sharon L. Lechter, dan banyak buku lainnya.