Menjadi Konselor bagi Diri Sendiri
Ketika sedang merisaukan sesuatu, kita bisa secara proaktif menasihati atau menjadi konselor bagi diri sendiri. Jadi, bukannya menunggu secara pasif munculnya “inner voice” itu, di sini kita dengan sengaja berbicara kepada diri sendiri. Coba deh! Efektif juga. Bagi saya, ini penemuan baru.
* * *
Komentar di facebook:
Christi Pramudianti Wihardjono
Dialog dengan diri sendiri maksudnya?
-----
Paulus Herlambang
@Christi Pramudianti: Betul, tapi dalam hal ini yang satu bertindak sebagai penasihat sedangkan pribadi kita yang lain (pribadi sebenarnya yang sedang risau) bertindak sebagai pendengar atau orang yang dinasihati.
-----
Christi Pramudianti Wihardjono
Kadang itu ga fair, diri kita cenderung membela atau pro diri kita yg lain juga ..hehehehe
-----
Paulus Herlambang
@Christi Pramudianti: Kita harus pintar bermain peran di sini. Yang satu bertindak sebagai orang bijak, yang lain harus mendengar nasihat si bijak.
Kalau antara yang satu dengan yang lain masih saling berdebat, berarti keduanya selevel. Mungkin itu bisa digunakan untuk situasi lain. Atau si bijak belum cukup bijak, sehingga didebat oleh yang lain.
-----
Wiratna Suciningsih
Setuju Pak Paulus. Saya sudah beberapa kali mencoba & dapat merasakan hasilnya, karena beberapa kali saya harus memutuskan segala sesuatu sendiri.
-----
Paulus Herlambang
@Wiratna Suciningsih: Terima kasih atas sharing-nya.
=======