Tak Akan Berkekurangan
Sekitar tahun 1964, perekonomian Indonesia mengalami keterpurukan. Meski demikian, sepasang suami istri masih bersedia mengulurkan tangan untuk menolong orang yang lebih tak berpunya.
Di rumah kontrakan mereka yang sangat sederhana, mereka masih menampung sebuah keluarga untuk sama-sama tinggal di situ. Sampai-sampai mereka sendiri harus tidur berdesakan dengan sepuluh anak mereka dalam sebuah kamar.
Namun, Tuhan memelihara mereka. Dan kini, setelah berpuluh tahun kemudian, anak-anak mereka memiliki kehidupan ekonomi yang jauh lebih baik.
Terkadang kita berpikir bahwa kita mesti menjadi kaya lebih dahulu untuk dapat menolong orang lain. Namun, banyak orang yang sulit merasa dirinya cukup sehingga ia dapat menolong orang lain, sebab pada dasarnya manusia selalu merasa tidak puas dan kekurangan.
Sebaliknya, hati yang mau memberi dan menolong orang lain sesungguhnya tidak pernah bergantung pada berapa banyak yang dimiliki. Sebab tindakan ini lahir dari hati yang mau taat dan mengasihi Tuhan.
Jangan khawatir, Tuhan akan memelihara orang-orang yang mengasihi Tuhan sedemikian dalam, sehingga kita tak akan berkekurangan. —VT
Memberi bukan hanya karena kita sudah berlebih, namun karena kasih Tuhan selalu harus dibagi.
* * *
Sumber: e-RH, 10/6/2011 (dipersingkat)
==========