Pujian yang Tulus
Kebanyakan orang lebih mudah melontarkan kritikan daripada pujian. Ketika seseorang melakukan kesalahan, ia akan dicela habis-habisan. Tetapi, ketika ia berprestasi atau menjalankan tugas dengan baik, tidak banyak pujian yang ia peroleh.
Padahal, pujian yang tulus dan tepat sasaran sangat efektif untuk memacu orang agar berusaha dengan lebih bersemangat. Selain itu, pujian menjadikan seseorang merasa dirinya dihargai.
Memang, jika kita belum terbiasa, pada awalnya lidah ini terasa berat untuk mengucapkan pujian. Tetapi, kalau kita tekun mencoba, lama-kelamaan pasti mudah melakukannya.
Hal yang patut dipuji pun tidak selalu harus perkara yang besar. Seorang suami atau ayah yang tekun bekerja, kita puji. Seorang istri atau ibu yang menyajikan masakan yang enak, kita puji.
Seorang anak yang rajin belajar, kita puji. Seorang hamba Tuhan yang berkotbah dengan baik, kita puji. Seorang bawahan yang rajin dan setia, kita puji.
Jangan segan memuji.
Ketika kita melontarkan pujian yang tulus, kita memberikan pupuk untuk menumbuhkan kebaikan.
* * *
Penulis: Alison Subiantoro
Sumber: e-RH, 1/3/2013 (dipersingkat)
==========