Sukses dan Budaya Instan
Sering kali kita terkagum-kagum dengan orang-orang yang ‘tiba-tiba’ saja sukses. Namun, sukses itu tidak ‘tiba-tiba’ atau instan. Kita hanya melihat mereka ketika ‘meraih’ sukses.
Kita jarang melihat atau ogah memerhatikan perjalanan panjang mereka untuk ‘mengais’ kesuksesan, sekeping demi sekeping. Jigsaw puzzle (potongan-potongan gambar) kesuksesan yang mereka raih membutuhkan stamina yang luar biasa.
Seorang distributor bahan bangunan mengatakan bahwa dia merintis usahanya mulai dari skala yang sangat kecil, dengan toko ukuran kecil juga. “Karyawannya hanya satu merangkap sopir untuk mengantar bahan bangunan ke pelanggan,” ujarnya dengan mata menerawang.
Seorang pengembang besar menceritakan bahwa dia memulai dari sebuah toko besi dan mulai membangun rumah kecil-kecilan.
Seorang desainer kondang Indonesia mengatakan bahwa dulunya dia hanya penjahit rumahan yang menerima pesanan dari ibu-ibu sederhana.
Demikian juga dengan selebriti dan atlet top dunia. Kita sering terpukau oleh piala, medali dan penghargaan yang mereka peroleh. Kita jarang tahu secara pribadi bagaimana mereka mengorbankan jam-jam santainya untuk terus berlatih dan berlatih!
Seorang pemain basket Michael Jordan menghabiskan ribuan kali melempar bola ke ring untuk mengasah kemampuannya. Bagaimana dengan anda dan saya?
JANGAN HANYA TERPUKAU OLEH KEBERHASILAN ORANG LAIN, TETAPI MULAILAH MENGUSAHAKAN KEBERHASILAN SENDIRI.
* * *
Sumber: Profesional, 18 Februari 2011 (diedit sedikit)
Di-online-kan oleh Paulus Herlambang.
==========