Kasih kepada Sesama Manusia
Tuhan mengasihi kita tanpa syarat! Seperti itulah kita harus mengasihi sesama manusia.
Kasih yang bersyarat bertolak dari kata “kalau” atau “asal”. Misalnya, “Kalau kamu baik pada saya,” “Asal kamu mengikuti apa maunya saya.” Itu bukan kasih yang Tuhan kehendaki.
Tuhan mengasihi kita tanpa pamrih, seperti itulah kita harus mengasihi sesama. Kasih yang berpamrih meminta balas jasa – balas jasa tidak selalu berupa materi, bisa juga berupa pengakuan atau kebanggaan pribadi. Itu kasih yang tidak tulus, palsu. Bukan kasih yang Tuhan kehendaki.
Tuhan mengasihi kita tanpa menuntut, sesuai apa adanya kita, seperti itulah kita harus mengasihi sesama. Kasih yang menuntut adalah kasih yang egois, berpusat pada diri sendiri. Itu bukan kasih yang Tuhan kehendaki.
* * *
Sumber: Perempuan, 14 Februari 2011 (dipersingkat)
Judul asli: Hukum yang Terutama
Di-online-kan oleh Paulus Herlambang.
----------
Perfect Love
Sering kali cinta tidak hadir dalam bungkus yang indah. Misalnya karena masih dalam ikatan pernikahan, seorang istri terpaksa harus mencintai suami yang tidak setia. Atau seorang suami yang harus mencintai istrinya yang tidak taat.
Dalam situasi tersebut, perlu pengorbanan yang besar dari salah satu pihak meski pihak lain tidak pernah menyadari hal itu.
Pada Hari Kasih Sayang ini, mari ambil komitmen untuk tetap mencintai orang-orang dekat kita, meski mereka tidak peduli dan tidak mau tahu. Tuhan, sumber sukacita, akan melimpahkan kekuatan untuk melakukannya setiap hari.
KASIH YANG SEJATI TIDAK MENUNTUT, TETAPI PASTI MEMBERI.
* * *
Sumber: Renungan Pagi, 14 Februari 2011 (dipersingkat)
Di-online-kan oleh Paulus Herlambang.
==========