Menjadi Dewasa melalui Tekanan dari Orang Lain
Kalau kita melewatkan didikan yang berasal dari tekanan orang lain, kita tidak akan pernah menjadi dewasa.
Seperti sebuah paku yang dipalu di atas sebilah papan, semakin keras kita memukulnya, paku itu akan tertancap semakin dalam dan menjadi kokoh. Demikian pula, semakin keras orang menekan kita, kita akan menjadi semakin kokoh dan tidak mudah goyah.
Mungkin ketika tekanan itu datang, kita tidak tahan. Namun kita bisa minta pertolongan dan kekuatan dari Tuhan untuk mengatasinya.
Sumber: Manna Sorgawi, 17 April 2010 (ditulis dengan kata-kata sendiri).
* * *
Salah satu komentar di facebook:
Angelyn Maharani
yg sy alami tdk setiap org begitu, kadang ada yg hrs dgn kesabaran dlm membimbing baru bs mengerti dan berhasil baik, tapi ada juga yg hrs dengan tekanan baru bs mengerti. Jadi masing2 org beda karakter loh, pak..
-----
Paulus Herlambang
@Angelyn Maharani: Betul, tiap-tiap orang beda karakternya. Ada yang bisa ditekan, ada yang harus dengan lemah lembut.
Bagaimana dengan kita sendiri? Ada yang tahan terhadap tekanan, ada yang lari dari tekanan. Kelihatannya saya tipe kedua nih. :)
-----
Angelyn Maharani
pak Paulus, sy org nya susah kerja dlm suasana yg 'grusah grusuh'... kalo dipaksakan akhirnya yg dicapai pasti tdk menyenangkan, dlm sgl hal sy lakukan dlm suasana hati yg tenang dan maka itu sy suka pilih2.
-----
Paulus Herlambang
@Angelyn Maharani: Gak salah dengan itu. Jadilah diri sendiri. Kita sendiri yang tahu dan bisa merasakan suasana seperti apa yang membuat kita ber-kinerja terbaik.
Tapi seandainya kita tidak bisa lari dari suatu tekanan, ada baiknya kita ingat kata-kata bijak di atas.
==========