Kerja dengan Gembira
“Senang bekerja di sini?” tanya saya kepada seorang Reflexology & Foot Spa therapist yang sedang melaksanakan tugasnya. “Tidak,” katanya terus terang. Lalu dia bercerita bahwa dia telah salah pilih. Dia mengira pilihannya itu adalah pekerjaan di salon kecantikan. Tetapi apa daya, dia sudah terlanjur mengikuti training dan terikat kontrak kerja selama dua tahun.
Saya menangkap nada sendu dalam ceritanya. Mendengar kisahnya, saya merasa terenyuh, membayangkan betapa tersiksanya dia harus mengerjakan sesuatu yang tidak disukainya. Sesungguhnya, terkait pekerjaan, tidak ada hal yang lebih membahagiakan daripada melakukan pekerjaan yang disukai. Sebab hal itu akan mendatangkan kegembiraan.
Banyak di antara kita yang terperangkap dalam pekerjaan yang tidak disukai, terpaksa melakukan pekerjaan itu karena tidak memiliki pilihan lain. Lalu bagaimana? Barangkali cerita William Barclay, teolog dan penulis kelahiran Glasgow, dapat menginspirasi kita.
Barclay mengenal seorang pria yang dianggapnya paling bahagia, karena dia sangat bahagia dengan pekerjaannya. Pria ini bekerja di sebuah bengkel di kota tempat tinggalnya. Dia bukan seorang montir, dia hanya seorang pencuci mobil.
Bayangkan mencuci kendaraan kotor enam hari dalam seninggu! Tetapi, betapa bahagia pria ini dengan pekerjaannya itu. Dia mencuci mobil dengan sungguh-sungguh, bahasa sekarang barangkali “mencuci dengan hati”, sehingga mobil-mobil itu terlihat begitu bersih mengkilat. Karunianya adalah karunia untuk mencuci mobil. Betapa ia menggunakan karunia itu dan berbahagia karenanya.
Barclay mengakhiri kisahnya dengan keyakinan bahwa seorang kondektur bus bisa menarik karcis Anda dengan cara yang membuat seluruh hari Anda cerah. Seorang pramuniaga bisa melayani Anda sedemikian rupa sehingga dunia ini menjadi tempat yang lebih baik.
Bagaimana dengan Anda, apakah Anda terjebak dalam pekerjaan yang tidak Anda sukai? Ataukah Anda berbahagia dengan pekerjaan Anda? Mencoba mencintai pekerjaan adalah saran yang biasa kita dengar. Tetapi sebuah nasihat yang lebih baik mengatakan, agar kita bekerja seperti orang yang melayani Tuhan bukan manusia.
Jika nasihat itu kita laksanakan, kita akan merasa gembira. Dan bukan hanya itu, kita juga akan menerima balasannya dari Tuhan.
* * *
Sumber: KristusHidup.com, 31/5/12 (diedit seperlunya)
==========